Kamis 18 May 2017 18:46 WIB

Ini Sikap Sederhana Presiden Korsel yang Baru Terpilih

Rep: Crystal Liestia Purnama/ Red: Teguh Firmansyah
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.
Foto: AP Photo/Lee Jin-man
Presiden terpilih Korea Selatan Moon Jae-in menyapa tetangga dan pendukungnya saat meninggalkan rumah di Seoul, Korea Selatan, Rabu, 10 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Presiden Korea Selatan (Korea Selatan) yang baru saja terpilih Moon Jae-in menunjukkan pemandangan berbeda. Ia seakan memperlihatkan sikap dan gaya yang tak biasa dibandingkan presiden terdahulu.

 Moon melepaskan jasnya sendiri dan menghempaskan tangan ajudannya  yang mencoba untuk membantunya melepas jasnya itu. Ia juga menjawab pertanyaan-pertanyaan dari wartawan tanpa mennyeleksinya terlebih dahulu.

Bahkan ia juga makan siang dengan karyawan di kantin Blue House yang hanya senilai tiga dolar AS. Terlebih, cicitannya di Twitter yang mengatakan kucing dan anjing piaraannya memiliki rumah baru di istana kepresidenan.

 Hal itu mungkin tampak biasa saja di negara lain. Akan tetapi sentuhan itu baru ditampilkan saat Moon menjadi presiden di negara yang terbiasa dipimpin oleh pemimpin ekslusif. 

Moon mencapai popularitasnya setelah hampir satu dekade berdiri sebagai oposisi terhadap pendahulunya yang dimakzulkan Park Geun-hye. Park dikecam banyak orang karena gayanya yang tidak  komunikatif, bahkan sebelum skandal suap  yang membuatnya harus turun dari jabatannya.

Menurut lembaga survei Realmeter, tingkat kepercayaan terhadap Moon mencapai 75 persen. Sedaangkan Park mendapatkan 55 persen pada pekan pertamanya di tahun 2012, sebelum mencapai titik terendah sepanjang waktu, yang hanya sebesar empat persen pada Maret lalu.

Namun, pesona yang membuat rakyatnya jatuh cinta itu akan segera pudar jika  Moon gagal memenuhi janji-janji utamanya selama kampanye kepresidenan. Adapun janji-janjinya tersebut antara lain meningkatkan lapangan kerja dan kesejahteraan, serta mengurangi ketegangan terhadap program senjata Korea Utara.

“Tentu, Moon memiliki masa bulan madu. Sejauh ini yang dilakukan Moon telah menunjukkan bahwa dia memiliki perhatian emosional terhadap rata-rata masyarakat,” kata Daniel Tudor, seorang penulis buku tentang masyarakat Korea dan politik yang secara singkat menasihati kampanye Moon, Kamis (18/5).

Moon memenangkan pemilihan presiden  pada pekan lalu  dengan hanya mendapatkan lebih dari 40 persen suara. Sebagian besar popularitasnya dari pemilih dan pendukungnya yang rata-rata berusia antara 20-40 tahun. Ini berkaitan dengan sikapnya yang rendah hati dan ramah.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement