Kamis 18 May 2017 18:59 WIB

Dua Bandar Narkoba Asal Aceh Ditembak Mati di Medan

Rep: Issha Harruma/ Red: Ilham
Penembakan (ilustrasi)
Foto: asaljangan.com
Penembakan (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, MEDAN -- Dua bandar narkoba asal Sigli, Aceh tewas ditembak polisi di Sunggal, Medan, Sumatra Utara. Dari tangan keduanya, polisi menyita 2 kilogram sabu dan delapan plastik yang diduga merupakan bekas bungkus sabu.

Kapolda Sumut, Irjen Rycko Amelza Dahniel mengatakan, tersangka yang tewas, yakni MR (22 tahun) dan ML (22). Keduanya diringkus polisi pada Selasa (16/5), sekitar pukul 19.00 WIB. Dari tangan mereka, tim Satuan Reserse Narkoba Polrestabes Medan menyita 2 kilogram sabu dan sepucuk revolver rakitan berikut sejumlah peluru.

"Penangkapan keduanya berdasarkan penyelidikan gabungan antara pemantauan jaringan dan informasi masyarakat. Dua pelaku dikategorikan bandar," kata Rycko di depan kamar mayat RS Bhayangkara, Medan, Kamis (18/5).

MR dan ML ditangkap di Jalan Sei Rokan, Sei Sikambing, Medan Baru. Saat itu, keduanya mencoba melarikan diri dengan menggunakan sepeda motor. Namun, mereka akhirnya diringkus polisi dengan barang bukti 1 kilogram sabu yang tergantung di motor mereka.

Polisi lalu melakukan pengembangan di kamar kos kedua pelaku di Jalan Sei Bengawan, Medan Sunggal. Di sana, petugas tidak menemukan narkoba.

Tersangka lalu menyebut bahwa masih ada tempat penyimpanan sabu mereka di Perumahan Tor Ganda, Jalan Bunga Raya Sunggal, Medan Sunggal. Polisi menemukan ransel berisi 1 kilogram sabu dan senjata api rakitan jenis revolver di lokasi ini.

Saat penggeledahan inilah, MR dan ML tewas ditembak petugas karena melakukan perlawanan dan mencoba melarikan diri. "Ketika diminta menunjukkan sebuah tas yang di dalamnya ada 1 kilogram sabu dan senpi rakitan, pelaku menarik senpi tersebut dan mengancam menembak anggota," ujar Kapolrestabes Medan Kombes Sandi Nugroho.

Usai mengancam petugas, kedua tersangka mencoba melarikan diri ke areal perkuburan. Kejar-kejaran terjadi hingga akhirnya petugas harus menembak keduanya hingga tewas.

Menurut Sandi, MR dan ML merupakan bandar narkoba jaringan Malaysia-Aceh-Medan. Mereka diketahui sudah lima kali beraksi mengedarkan narkoba jenis sabu.

Sama seperti sebagian besar kasus sebelumnya, sabu yang diedarkan keduanya juga diduga berasal dari Cina dan menggunakan bungkus teh warna jingga. Untuk mengelabui petugas, pelaku memindahkan sabu dari bungkus teh ke dalam plastik bening ukuran 1 kg. "Jadi seolah bungkus gula pasir. Ada delapan bungkus, jadi kurang lebih ada 8 kilogram yang diduga sudah diedarkan," ujar dia.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement