Jumat 19 May 2017 06:21 WIB

Selama Ramadhan, Emil Minta Warga Tahan Konsumsi dan Fokus Ibadah

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Agus Yulianto
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Kosambi, Kota Bandung (Ilustrasi)
Foto: Republika/Zuli Istiqomah
Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita (kanan) bersama Wali Kota Bandung Ridwan Kamil (tengah) melakukan inspeksi mendadak ke Pasar Kosambi, Kota Bandung (Ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Selama Ramadhan 1438 H, Pemkot Bandung membuat berbagai imbauan pada masyarakat. Menurut Wali Kota Bandung, Ridwan Kamil berharap, selama ramadhan intensitas ibadah masyarakat dapat meningkat.  "Jadi, bukan tingkat konsumsi yang mengalami peningkatan," katanya Kamis (18/5).

Menurut Emil sapaan Ridwan Kamil,  masyarakat harus berhemat dalam berkonsumsi. Pasalnya, kata dia, kalau berlebihan maka akan terjadi berbagai peningkatan harga. Yakni, dari mulai harga daging sapi yang melonjak, sayuran dan semua harga kebutuhan pokok lainnya.

"Semua harga melonjak. Jadi, apa hematnya? Padahal harusnya menahan diri. Saya lihat ada yang kurang pas. Jadi ingin ramadhan dibalikan lagi sesuai yang seharusnya yakni beribadah," katanya.

Emil pun berharap, semua masyarakat bisa menguangi postingan yang tak perlu di media sosial dan menghindari kegiatan yang sia-sia lainnya. Sehingga, semua bisa fokus beribadah dan masjid menjadi penuh.

"Kalau di masjid yang ramai hanya kakek-kakeknya, itu harus intropeksi juga. Saya ingin shalat Subuh berjamaah ditingkatkan juga," katanya.

Terkait kegiatan dirinya sebagai Wali Kota Bandung selama ramadhan, Emil mengatakan, jadwal shalat taraweh kelilingnya sudah penuh.

"Tapi saya akan berkunjung ke warga secara merata. Nanti, saya cek akan datang ke daerah yang belum dikunjungi. Kan di Bandung jumlah masjid 4 ribu," katanya.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement