REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), Bambang Sudibyo mengimbau, pendistribusian zakat dilakukan dengan cara-cara yang memuliakan penerima (mustahik). Hal itu ditujukkan kepada Baznas sendiri dan LAZ-LAZ yang ada.
"Zaman sudah modern seperti ini bisa pula lewat akun rekening mustahik, kita ada Pasukan Umar bin Khattab yang langsung kepada mustahik," kata Bambang,kemarin.
Bambang mengingatkan, pendistribusian zakat jangan lagi memakai cara-cara dibagikan secara massal, yang kerap menimbulkan kericuhan. Bahkan, padatnya antrian masyarakat terbukti selalu memakan korban yang harusnya menerima bantuan.
Untuk itu, dia turut meminta konglomerat-konglomerat yang hendak mendistribusikan zakat melalui lembaga-lembaga yang resmi, tidak dibagikan massal. Terlebih, lanjut Bambang, negara sudah membuat UU yang fasilitasi pengumpulan zakat.
Senada, Direktur Pendistribusian dan Pendayagunaan Renbang dan Diklat Nasional, Nasir Tajang berharap, distribusi dilakukan dengan tetap memuliakan mustahik. Karenanya, Baznas mendistribusikannya lewat tim dan ojek-ojek daring.
"Memuliakan mustahik dengan paket yang diantarkan langsung dan dikemas sebagus-bagusnya," ujar Nasir.
Paket Ramadhan Bahagia dari Baznas sendiri berisikan bahan pokok dengan tambahan seperti sirup dan kue yang bernilai sekitar Rp 250 ribu tiap paketnya. Dari 10 program Ramadhan kali ini, total dana yang didistribusikan sekitar Rp 2,4 miliar.
Meski begitu, Baznas pusat telah menyalurkan 25 miliar ke 92.800 penerima manfaat, dengan target tahun ini sebanyak delapan juta orang mustahik. Baznas ditargetkan salurkan ke 54 persen dan LAZ-LAZ 44 persen penerima manfaat.