REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA – Tingginya angka pengangguran di Indonesia yang terus meningkat setiap tahun membuat Lembaga Amil Zakat (LAZ) Al Azhar semakin memperluas sinergi dengan berbagai kalangan. Hal itu untuk membantu peran pemerintah dalam upaya menekan pengangguran.
Pada Kamis (11/05) LAZ Al Azhar meluncurkan Rumah Gemilang Indonesia (RGI) Kampus Surabaya di Jalan Sukolilo Park Regency F-17 Surabaya, Jawa Timur. Kelas pertama yang dibuka yakni jurusan menjahit dan tata busana untuk generasi muda dari kalangan keluarga dhuafa.
Direktur Eksekutif LAZ Al Azhar Sigit Iko Sugondo dalam sambutannya menceritakan tentang sejarah berdirinya RGI di Jakarta, sampai dengan sekarang angkatan ke-17 sudah meluluskan ribuan santri RGI yang mampu untuk mandiri dan meningkatkan ekonomi keluarga.
“RGI merupakan pusat pemberdayaan pemuda produktif yang berlokasi di Sawangan, Depok yang telah menebar nilai-nilai kemandirian kepada ribuan generasi muda produktif putus sekolah dari 60 kota se-Indonesia,” kata Sigit Iko Sugondo dalam rilis yang diterima Republika.co.id, Kamis (18/5).
Sigit menambahkan, di kampus RGI peserta diklat dibekali dengan keterampilan dan keahlian oleh para instruktur yang profesional di bidangnya. Program yang didesain dan dijalankan oleh LAZ Al Azhar sejak tahun 2009 ini telah menjadi trendsetter atau model solusi pengurangan angka pengangguran khususnya pemuda usia produktif yatim dari keluarga kurang mampu,” tutur Sigit.
Ketua Yayasan Pendidikan Islam Al Azhar cabang Jawa Timur Bambang Tutuko SE, MM, CFP, yang juga hadir dalam acara peresmian ini mengatakan pihaknya siap mendukung penuh seluruh kegiatan di Rumah Gemilang Indonesia. "Pengurus Yayasan akan membuka tangan lebar untuk mendukung kegiatan program-program LAZ Al Azhar. Semoga dengan banyaknya menebar manfaat untuk umat, akan menjadi keberkahan untuk Al Azhar dan semakin dikenal oleh umat,” ujar Bambang.
Pewakif Rumah RGI Ibu Prof Mochtar Noor Endah merasa senang dengan program LAZ Al Azhar yang fokus dalam pemberdayaan yatim piatu dan dhuafa dengan memberikan keterampilan untuk bekal menuju mandiri. “Alhamdulillah bersama LAZ Al Azhar dana yang dikelola untuk pemberdayaan para mustahik. Jadi bukan seperti memberi makan, tetapi mengajarkan bagaimana caranya mencari makan,” katanya.
Acara kemudian dilanjutkan dengan penandatanganan nota kesepahaman (MoU) antara LAZ Al Azhar dan pewakif, disambung dengan peresmian RGI dengan pemotongan pita dan pembukaan plang nama tanda sudah dapat dimulai kegiatan santri RGI di Surabaya ini.
“Diharapkan dengan berdirinya RGI Surabaya ini dapat memberdayakan para pemuda di wilayah Surabaya dan sekitarnya menjadi generasi penerus bangsa yang mandiri dan gemilang,” ujar Sigit Iko Sugondo.