REPUBLIKA.CO.ID, TAPAKTUAN -- Jalan lintasan nasional Tapaktuan (Kabupaten Aceh Selatan) - Medan (Sumatra Utara) tepatnya di Rantau Sialang, Kecamatan Kluet Selatan, terancam putus total akibat dihantam abrasi laut. Ketua Satgas SAR Aceh Selatan, Mayfendri kepada wartawan di Tapaktuan, Jumat (19/5) menyatakan, akibat dihantam abrasi pantai cukup parah sejak beberapa bulan terakhir telah mengakibatkan badan jalan lintasan nasional di Rantau Sialang, Aceh Selatan, tersebut terus digerus abrasi laut.
"Kondisi sekarang ini air laut sudah berada persis di pinggir badan jalan. Bahkan di saat musim badai dan musim pasang purnama, air laut sampai merendam badan jalan," katanya.
Karena itu, ia berharap kepada instansi terkait yang mengurusi pemeliharaan badan jalan lintasan nasional di Provinsi Aceh segera melakukan langkah penanganan yang serius. Sebab, jika persoalan abrasi pantai yang terus menghantam badan jalan lintasan nasional di Rantau Sialang tersebut tidak segera ditangani, maka pihaknya memprediksi dalam beberapa bulan ke depan badan jalan tersebut bakal terancam putus total.
"Kami mengharapkan kepada instansi terkait agar segera menangani persoalan abrasi pantai ini sesegera mungkin. Sebab jika sampai hantaman abrasi semakin parah hingga menghancurkan badan jalan, maka secara otomatis akan mengakibatkan jalur transportasi dari Tapaktuan - Medan maupun sebaliknya terputus," ungkapnya.
Jika sampai jalur transportasi jalan lintasan nasional antar provinsi itu putus, Mayfendri mengatakan, dampak yang bakal dirasakan masyarakat di pantai barat selatan Provinsi Aceh sangat fatal. "Jika kondisi seperti itu yang terjadi maka secara otomatis pasokan kebutuhan pokok dari Sumatra Utara ke pantai barat selatan Aceh akan terhambat, sehingga kami menilai persoalan ini merupakan persoalan serius yang harus mendapat perhatian segera dari pihak terkait," ujar dia.
Sementara itu, Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) 12 Balai Besar Jalan dan Jembatan Kementerian PUPR perwakilan Provinsi Aceh, Boy ketika dikonfirmasi mengatakan terkait persoalan ancaman putusnya badan jalan di Rantau Sialang akibat semakin parah dihantam abrasi pantai tersebut telah dilaporkan ke pihak Kementerian PUPR. "Persoalan itu sudah saya laporkan kepada pihak atasan. Kemungkinan besar untuk mengatasi persoalan abrasi pantai tersebut akan dibangun tanggul break water di sepanjang pantai sepanjang 150 meter lebih," kata dia.
Menurutnya, program pembangunan tanggul break water tersebut akan direalisasikan oleh dinas terkait yakni Dinas Sumber Daya Air Provinsi Aceh. "Proyek tersebut kemungkinan besar akan direalisasikan dalam tahun 2017 ini atau paling lambat pada 2018 mendatang," katanya.