REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Senior Manajer Humas PT KAI Daop 1 Jakarta, Suprapto, mengatakan Stasiun Klender yang terbakar pada Jumat pagi (19/5) tengah dalam tahap pembangunan. Rencananya, bangunan lama yang terbakar tersebut tidak akan difungsikan lagi.
Suprapto menjelaskan, jika pemugaran stasiun selesai, gedung yang saat ini sudah hangus diratakan api, kemungkinan memang tidak akan digunakan lagi.
"Nanti bisa kita kroscek, kapan senior manager bangunan mengecek kondisi gedung Stasiun Klender ini. Memang Stasiun Klender ini sedang dalam proses pembangunan, ini kita sudah pasang spanduk himbauan tentang pembangunan stasiun. Kalau ini sudah jadi, bangunan lama kemungkinan tidak digunakan lagi," kata dia, Jumat.
Menurutnya, perawatan gedung setiap stasiun selalu dilakukan minimal sebulan sekali. Namun, ia tidak bisa memantau secara detail satu per satu stasiun dari 106 stasiun yang dikelola PT KAI.
"Nanti saya tanyakan lagi ya soal teknis perawatan gedung ya, karena saya setiap hari itu memantau hampir 106 stasiun. Jadi tidak bisa saya lihat secara detail, ada staf khususnya dan nanti akan saya infokan. Yang jelas penyebab kebakaran masih terus diselidiki," kata Suprapto.
Kronologis kebakaran, diceritakan ia, pi mulai terlihat di ruangan gudang Stasiun Klender pada pukul 07.15 WIB. Para petugas Stasiun Klender mencoba untuk memadamkan, tetapi api semakin membesar dan merembet ke bangunan stasiun.
"Jadi di gudang itu, ada banyak semacam bahan kimia pembersih lantai, pengharum ruangan, dan lainnya. Disinyalir, itu yang menyebabkan api cepat merembet dan membakar seluruh gedung," kata Suprapto.
Selanjutnya, Suprapto mengatakan para petugas kebakaran datang ke lokasi, dan api sudah bisa dipadamkan pada pukul 08.05 WIB. Akibat kebakaran ini, sejumlah perjalanan kereta api baik perjalanan KRL maupun KA menengah/jarak jauh tertahan di beberapa stasiun, seperti Stasiun Jatinegara, Stasiun Cakung, dan Stasiun Bekasi.
Kebakaran menyebabkan seluruh bangunan stasiun klender terbakar, termasuk di antaranya ruangan pengatur perjalanan KA dan loket. "Wah kerugian belum bisa kita pastikan berapa totalnya. Yang pasti sangat besar. Karena sistem persinyalan habis semua, itu alat-alat modulnya mahal. Lalu loket, itu juga alat-alatnya mahal. Jadi angka pastinya belum bisa dipastikan," kata Humas PT KAI itu.
Dalam kurun waktu, pukul 07.15 WIB sampai dengan pukul 08.55 WIB, ada sejumlah perjalanan kereta api yang mengalami gangguan, di antaranya, dari arah hilir, yang tertahan ada 11 KA. Dengan rincian tiga KRL, enam KA jarak jauh, satu KA lokal dan satu KA barang parcel. Dari arah Hulu, yang tertahan ada enam KA. Dengan rincian tiga KRL, dua KA jarak jauh, dan satu KA lokal.
Pada pukul 08.55 WIB, melalui mekanisme pengaturan perjalanan secara manual di Stasiun Klender, kereta api jarak lokal, menengah, dan jauh, KRL sudah bisa melintas. Tetapi untuk saat ini, Stasiun Klender tidak bisa melayani turun dan naiknya penumpang.