REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Afgan tak hanya ingin mendedikasikan suaranya untuk menyanyi. Rupanya, ia juga ingin suara khasnya juga berkontribusi dalam mengisi suara mengaji dalam web dan aplikasi Quran Indonesia Project.
Meskipun, Afgan mengaku bahwa dirinya belum terlalu jago dalam mengaji. "Saya belum jago ngaji, jadi saat pengambilan suara juga harus diulang-ulang," ujarnya saat peluncuran aplikasi QuranIDproject di Jakarta.
Meski belum jago, namun ia tetap percaya diri dan antusias untuk terlibat dalam mengisi suara karena Quran Indonesia Project menyediakan pendamping yang dapat memberi masukan tentang cara membaca Alquran dengan baik dan benar. Dalam web dan aplikasi itu, Afgan mendapat kesempatan untuk menjadi pengisi suara dalam pembacaan surat Al-Fatihah dan Surat Al-Imran.
Inisiator Quran Indonesia Project, Archie Wirija mengatakan, pengembangan aplikasi dan web ini merupakan wujud pemanfaatan kemajuan teknologi informasi yang dituangkan dalam rekaman audio berbahasa Arab, Indonesia dan Inggris yang dapat diakses dimanapun dan kapanpun.
"Kami berharap, kehadiran aplikasi bernama QuranIDproject ini dapat meningkatkan antusiasme dan memudahkan masyarakat dalam membaca Al-Quran dan terjemahanya," kata Archie.
Dengan adanya aplikasi ini, pengguna tak hanya dapat mengakses melalui website quranindonesiaproject.com namun juga dapat mengaksesnya melalui smartphone. Sejak peluncuran web pada 2015, web ini telah didengarkan sebanyak 1,5 juta kali di 50 negara.
Menurut Archie, negara di luar Indonesia yang paling banyak mengakses adalah Inggris, AS dan Jerman.
Hal yang paling unik dari terobosan ini adalah karena adanya keterlibatan publik figur seperti Afgan dan Raisa yang menjadi kontributor pertama untuk mengisi suara mengaji serta suara terjemahan. Selain itu, pengguna juga dapat menikmati suara merdu dari Andien, Dian Sastro, Tulus, Rossa dan Gita Gutawa. Untuk menjadi kontributor dalam aplikasi yang dapat diunduh secara gratis ini, seluruh kontributor itu juga menyumbangkan suara merdunya secara suka rela.