Sabtu 20 May 2017 15:03 WIB

In Picture: Sukses Berbisnis Penggilingan Padi dari Kredit Konsumtif

.

Red: Mohamad Amin Madani

Yusup Nadi Pengusaha Penggilingan Beras dari Cianjur (FOTO : Republika/Sandy Ferdiana)

Yusup Nadi Pengusaha Penggilingan Beras dari Cianjur (FOTO : Republika/Sandy Ferdiana)

Yusup Nadi Pengusaha Penggilingan Beras dari Cianjur (FOTO : Republika/Sandy Ferdiana)

Yusup Nadi Pengusaha Penggilingan Beras dari Cianjur (FOTO : Republika/Sandy Ferdiana)

Yusup Nadi Pengusaha Penggilingan Beras dari Cianjur (FOTO : Republika/Sandy Ferdiana)

inline

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Pinjaman yang berasal dari kelompok kredit konsumtif ternyata digunakan untuk kegiatan produktif. Adalah Yusup Nara (56 tahun) yang telah mempraktikkan hal itu. Sehari-hari bekerja sebagai pegawai negeri sipil (PNS), guru matematika ini juga menjalani bisnis penggilingan padi. Kisah sukses Yusup menjalani bisnisnya diawali dari tahun 1990.

Dalam mengawali bisnis penggilingan padi, Yusup mengajukan pinjaman ke bank BJB. Yusup mendapatkan informasi tentang skim kredit yang relatif ringan bernama BJB KGB (Kredit Guna Bhakti). BJB KGB merupakan produk pinjaman yang dikhususkan bagi PNS, dan bukan termasuk kredit produktif. Namun, oleh Yusup, pinjaman itu digunakannya untuk membeli mesin penggilingan padi.

Dalam sebulan, Yusup berhasil mengantongi keuntungan bersih minimal Rp 9 juta. Tarif penggilingan padi yang diberlakukan Yusup sangat kompetitif dibandingkan tempat lain.  Dalam sebulan, tidak kurang dari 60 ton padi yang digiling melalui pabrik Yusup.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement