REPUBLIKA.CO.ID, Istri vokalis Soundgarden, Chris Cornell, tidak percaya suaminya bermaksud bunuh diri. Dia berpendapat obat penenang yang diminum Cornell bisa jadi berperan dalam kematiannya. Cornell (52) ditemukan tewas di kamar mandi di hotel Detroit, Rabu malam, setelah manggung di kota itu. RS Wayne County awalnya menyatakan penyebab kematiannya adalah gantung diri.
"Apa yang terjadi tidak bisa dijelaskan, dan saya berharap pemeriksaan medis selanjutnya bisa memberi jawaban. Saya tahu dia mencintai anak-anak kami, dan dia takkan melukai mereka dengan mencabut nyawanya sendiri," kata Vicky Cornell dalam pernyataan.
Cornell mengatakan suaminya, pencandu yang baru pulih, mengonsumsi obat Ativan untuk rasa cemas dan insomnia. Salah satu efek sampingnya yang tercantum adalah meningkatkan depresi dan mengganggu kemampuan membuat keputusan.
Kirk Pasich, pengacara keluarga Cornell, mengatakan mereka terganggu dengan kesimpulan bahwa Cornell sengaja bunuh diri sebelum hasil toksikologi keluar.
"Keluarga percaya bahwa bila Chris bunuh diri, dia melakukannya tanpa sadar, dan tindakannya dipengaruhi obat atau substansi lain," kata Pasich.
Produse Ativan mengatakan mereka tidak menjual versi generik dari obat itu di AS. Belum diketahui apakah Cornell mengonsumsi Ativan versi generik atau bermerek.
Cornell sebelumnya sudah terang-terangan mengaku soal kecanduan obat dan alkohol, begitu pula dengan depresi dan agorafobia pada masa lampau. Vicky Cornell sudah meminta pihak keamanan untuk memeriksa suaminya pada Rabu malam setelah dia berbicara dengan sang suami sebelum dan sesudah pertunjukan Soundgarden.
"Saya merasa dia berbeda, bicaranya tidak jelas. Dia bilang dia mungkin minum satu atau dua tambahan Ativan." katanya.
Dilansir Reuters, kematian Cornell yang terjadi di tengah tur AS disambut duka mendalam. Soundgarden adalah salah satu band terkemuka ketika musik grunge muncul pada 1980-an dan 1990-an, mereka sudah merilis album seperti "Badmotorfinger" dan "Superunknown" yang membawa kesuksesan pada grup tersebut.