REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pernah mengatakan James Comey adalah seorang pekerja yang gila. Dari sebuah dokumen yang didapat oleh The New York Times, ia juga menuturkan melakukan pemecatan terhadap direktur FBI itu telah membuat tekanan terhadapnya berkurang.
"Saya baru saja memecat seorang kepala FBI. Dia (Comey) benar-benar gila dan memiliki pekerjaan yang sangat gila," ujar Trump menurut laporan dalam dokumen tersebut, dilansir BBC, Sabtu (20/5).
Trump mengaku selama ini telah menghadapi tekanan terkait dugaan campur tangan Rusia dalam pemilu AS 2016 lalu. Tim kampanye miliarder itu disebut terlibat secara langsung dengan Moskow.
"Saya telah menghadapi tekanan besar karena Rusia dan dengan langkah ini tentu semuanya akan berkurang," kata Trump.
Pemecatan Comey telah menuai banyak kritik dan pertanyaan. Tak sedikit yang menilai apakah Gedung Putih berusaha mengintervensi FBI di tengah penyelidikan tentang campur tangan Rusia. Dalam surat pemecatan, Trump menyebut diperlukan kembali kepercayaan publik terhadap FBI.
Comey dianggap telah mencederai jalannya pemilu AS tahun lalu dengan membuka penyelidikan skandal surat elektronik Hillary Clinton. Badan intelijen AS hingga saat ini nampaknya meyakini Rusia mencoba mencampuri pemilu AS 2016 untuk mendukung Trump, termasuk dalam dugaan peretasan yang dilakukan selama proses pemungutan suara berlangsung.
Dalam sebuah surat perpisahan dengan para staf di biro investigasi federal itu, Comey menulis ia menganggap pemecatan dapat dilakukan terhadap direktur FBI oleh seorang presiden dengan alasan apapun. Bahkan, pria berusia 56 tahun itu mengatakan dapat dipecat tanpa adanya alasan sekalipun.
"Saya tidak akan menghabiskan waktu untuk mempertanyakan keputusan ini. Bekerja bersama Anda menjadi salah satu hal yang paling membahagiakan dalam hidup saya, terima kasih," tulis Comey.
Dalam sebuah pernyataan baru-baru ini, Comey mengatakan bersedia memberi kesaksian di hadapan senat AS. Namun, ia hanya akan melakukannya di hadapan publik.
Sejak resmi diberhentikan, Comey tidak pernah membuat pernyataan publik secara terang-terangan. Ia dilaporkan sempat menolak undangan untuk bersaksi di hadapan Komite Intelijen Senat. Namun, kini ia telah berubah sikap dan setuju memberikan kesaksian terkait penyelidikan kasus campur tangan Rusia.
Sementara itu, saat ini mantan direktur FBI Robert Mueler telah ditetapkan menjadi penasihat khusus untuk mengawasi penyelidikan kasus tersebut. Penunjukkan ini diapresiasi banyak pihak, khususnya kalangan politisi Negeri Paman Sam.
Sebelumnya, permintaan agar adanya jaksa khusus untuk penyelidikan kasus itu terus diminta, khususnya oleh kalangan politisi Demokrat di Senat AS. Bahkan, pemimpin senat untuk Partai Demokrat, Charles Schumer sempat memperingatkan pihaknya mungkin akan menolak untuk memberikan suara saat pemilihan direktur FBI baru, jika hal itu tidak dilakukan.