REPUBLIKA.CO.ID, RIYADH -- Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump tiba di Ibu Kota Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5). Kedatangannya ke negara Timur Tengah itu didampingi oleh sang istri, Melania, serta sang putri Ivanka dan suaminya Jared Kushner.
Namun, dalam kunjungannya itu, baik Melania mupun Ivanka tidak mengenakan hijab. Hal yang sama baru-baru ini juga dilakukan oleh Perdana Menteri Theresa May dan Kanselir Jerman Angela Merkel.
Meski demikian, nampaknya bagi banyak orang apa yang dilakukan Melania dan Ivanka menjadi sesuatu yang mengherankan. Alasannya adalah pada Januari 2015 lalu, Trump pernah mengkritik mantan ibu negara AS, Michele Obama yang juga datang ke Arab Saudi tanpa mengenakan hijab.
Trump saat itu mengatakan bahwa Michelle telah menghina tuan rumah. Bagi perempuan di negara mayoritas Muslim terbesar dunia itu, sebagian besar ulama menyatakan bahwa mereka harus bepergian atau saat berada di luar rumah mengenakan hijab. Hukum syariah Islam juga ditetapkan dalam berbagai peraturan lainnya di Arab Saudi.
Dalam kunjungannya ke Arab Saudi, Trump disebut akan melakukan pembicaraan tentang investasi multi miliar dolar antara dua negara. Kemudian, Trump bersama dengan Raja Salman dan pejabat negara itu juga hendak membahas mengenai pemberantasan terorisme.
Trump dijadwalkan untuk menghadiri Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) Arab-Negara Islam-AS atau Arab Islamic American Summit pada 21 Mei besok. Di sana, ia bersama dengan Raja Salman disebut membicarakan pengaruh Iran, salah satu negara yang bersebrangan dengan Arab Saudi secara regional di kawasan Timur Tengah.