Sabtu 20 May 2017 18:28 WIB

Jokowi: Dunia Internasional Semakin Percaya kepada Perekonomian Indonesia

Rep: Dessy Suciati Saputri/ Red: Nidia Zuraya
Presiden Joko Widodo
Foto: Antara
Presiden Joko Widodo

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Indonesia mendapatkan peringkat layak investasi (investment grade) dari lembaga pemeringkat S&P. Pencapaian kondisi investment grade ini menunjukan adanya kepercayaan yang besar dari dunia internasional kepada perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian perekonomian global. 

Hal ini disampaikan Presiden Joko Widodo di Pangkalan TNI AU Halim Perdanakusuma Jakarta sebelum bertolak ke Riyadh, Arab Saudi, Sabtu (20/5).

“Menunjukkan tata kelola keuangan kita semakin baik, fiskal kita semakin baik. Moneter kita juga pengelolaannya semakin baik, kemudian juga dilihat oleh internasional kemudahan berusaha di negara kita juga terus kita perbaiki dan semakin baik,” kata Jokowi, berdasarkan siaran resmi Istana. 

Jokowi menilai apresiasi dari lembaga pemeringkat ini juga memiliki peran penting dalam meningkatkan potensi investasi di Indonesia. Sehingga juga dapat membuka lapangan kerja di tanah air. 

"Dengan kepercayaan itu, yang pertama akan membuka lapangan kerja sebanyak-banyaknya karena arus uang, arus investasi akan masuk ke negara kita," ujarnya. 

Presiden berharap hal ini dapat menurunkan biaya utang pemerintah sehingga lebih efisien dan memberikan ruang fiskal yang lebih besar. Selain itu biaya bunga akan lebih murah. "Sehingga juga meringankan biaya bunga yang ada di APBN kita," kata Presiden.

Lebih lanjut, Jokowi menyampaikan, dengan peringkat layak investasi ini, stabilitas politik dan keamanan di Indonesia juga dinilai semakin baik. “Masyarakat semakin dewasa, masyarakat semakin matang dalam berpolitik. Ini juga dilihat oleh mereka,” ujar Jokowi.

Oleh karenanya, Presiden yakin kondisi seperti ini harus dapat menambah optimisme masyarakat dan pemerintah terhadap pertumbuhan ekonomi nasional. Presiden pun mengajak seluruh elemen bangsa untuk melakukan tindakan yang lebih produktif dan positif. 

"Stop, sudah hentikan sekarang saling menjelekkan, saling menghujat, saling memfitnah, hentikan. Kita harus ke era yang produktif, ke era yang lebih optimis,” tuturnya.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement