Seorang Guru besar Universitas Moskow, Dr B.J. Sbaskiy juga sempat mengumumkan keberhasilannya dalam pengobatan demam kumat dengan terapi puasa. "Puasa memberikan ruang peningkatan pengobatan dalam tubuh, ini adalah obat penyembuh berbagai penyakit," kata dia.
Pada abad sembilan, seorang dokter Rusia lain, Zealand juga mengatakan puasa berpengaruh positif pada sistem syaraf orang sakit. Puasa memiliki pengaruh baik juga pada pencernaan dan sirkulasi darah secara umum.
"Puasa memberi kenyamanan pada tubuh sehingga bisa melanjutkan aktivitas alamiah dengan tenaga baru dan segar," katanya. Di Amerika Serikat, terapi puasa mulai digencarkan sejak seabad lalu.
Seorang dokter, Dr Edward Dewey mengaku berhasil mengobati pasien gangguan lambung dan perut, busung hingga masalah tubuh lainnya dengan puasa. Menurutnya, puasa merestorasi sistem syaraf karena tubuh istirahat dari konsumsi makanan.
"Konsumsi makanan bagi orangsakit justru menimbulkan depresi pada tubuh, ini melelahkan bagi tubuh yang lemah," katanya. Dewey menegaskan makanan bisa jadi beban bagi orang sakit.