REPUBLIKA.CO.ID, HOMS -- Pemberontak terakhir yang ada di Kota Homs, telah meninggalkan wilayah tersebut bersama keluarga mereka. Menurut gubernur provinsi setempat, Talal Barazi, pada Sabtu (20/5), sebanyak 3.000 orang, termasuk 700 pemberontak, telah meninggalkan distrik Waer di Homs.
"Evakuasi terakhir pemberontak, keluarga, dan warga sipil yang ingin meninggalkan Homs saat ini sedang berlangsung, ini adalah kelompok terakhir," kata Barazi, dikutip Aljazirah.
Proses evakuasi yang diawasi pasukan Rusia ini dimulai dua bulan yang lalu dan telah dilakukan selama beberapa pekan. Berdasarkan kesepakatan, para pemberontak dari kubu oposisi diberi jalan yang aman oleh pemerintah untuk keluar dari Homs menuju tempat-tempat lain yang dikuasai pemberontak di Suriah.
"Sebanyak lebih dari 15 ribu orang, yaitu 12 ribu warga sipil dan 3.000 pemberontak, meninggalkan Waer saat operasi selesai," ujar Barazi.
Puluhan orang itu membawa barang-barang mereka, termasuk karpet, kasur, dan sangkar burung saat mereka bersiap naik ke bus. Tentara dan kendaraan milik pasukan Suriah dan pasukan Rusia terlihat di pinggiran Waer.
Sekitar 600 tentara Rusia ditempatkan di Waer untuk memberikan pengawasan bagi penduduk yang masih tinggal di sana. Evakuasi di Waer akan memperkuat kekuasaan pemerintah Suriah atas lebih banyak wilayah yang dilanda perang.
Awal bulan ini, pemberontak juga mulai mengevakuasi kelompok mereka dari distrik-distrik terakhir yang berada di bawah kendali mereka di Ibu Kota Damaskus. Evakuasi dilakukan menyusul kekalahan yang mereka alami di Aleppo pada Desember lalu.