REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengedukasi warga Garut, Jawa Barat, untuk meningkatkan budaya sadar bencana.
Kepala Pusat Data Informasi dan Humas BNPB Sutopo Purwo Nugroho dalam keterangan tertulis Ahad (21/5), mengatakan, Garut merupakan daerah yang memiliki beragam potensi bencana, mulai dari bencana banjir, longsor, gunung api, gempa bumi, kebakaran hutan dan sebagainya.
"Maka dari itu kita harus meningkatkan kesiapsiagaan dan menumbuhkan kesadaran bencana. Melalui kesenian tradisional, dengan mudah masyarakat mendapatkan hiburan sekaligus edukasi bencana" ujarnya.
Salah satu bentuk sosialisasi budaya sadar bencana adalah melalui edukasi "BNPB Mengajar" dan pendekatan kearifan lokal dengan gelar kesenian rakyat.
Dengan kondisi daerah yang rawan bencana, warga Garut perlu menjadikan sadar bencana sebagai budaya, setidaknya memiliki kesiapan mental untuk menghadapi bencana dan melakukan penyelamatan terhadap diri sendiri. Luasnya wilayah Garut, disparitas yang tinggi dan masih banyaknya kemiskinan menyebabkan risiko bencana tinggi. Oleh karena itu, menumbuhkan budaya sadar bencana menjadi penting karena menjadi bagian dalam mewujudkan masyarakat yang tangguh bencana.
Dia menuturkan pendekatan seni dan kearifan lokal untuk meningkatkan budaya sadar bencana, disesuaikan dengan kesenian daerah masing-masing dan sekaligus menggerakan ekonomi lokal. "Kegiatan ini merupakan kegiatan rutin BNPB setiap tahunnya. Tahun ini kami akan menyelenggarakan di empat tempat, pertama di Garut ini, kemudian Blora, Purworejo dan Trenggalek," katanya.
BNPB Mengajar digelar di SDN Giriawas 03, Kampung Babakan Jolok, Desa Giriawas, Kecamatan Cikajang, Kabupaten Garut, Jawa Barat pada 20 Mei. Materi yang diberikan antara lain berkaitan dengan potensi bencana di daerah Garut dalam bentuk film animasi dan dongeng yang mudah diterima, diingat dan membuat anak-anak tertarik.