Senin 22 May 2017 06:37 WIB

Parni Hadi Jadi 'Sunan Kalijaga' dalam Pertunjukan Ketoprak

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Andi Nur Aminah
Parni Hadi (berbaju hitam) memerankan Sunan Kalijaga dalam lakon ketoprak bertema 'Jalan Dakwah Sunan Kalijaga'
Foto: Wahyu Suryana/Republika
Parni Hadi (berbaju hitam) memerankan Sunan Kalijaga dalam lakon ketoprak bertema 'Jalan Dakwah Sunan Kalijaga'

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG SELATAN -- Pementasan seni ketoprak jadi salah satu sajian budaya yang digelar Dompet Dhuafa memeringati Hari Kebangkitan Nasional. Kegiatan tersebut digelar di Rumah Budaya Nusantara Puspo Budoyo. Ketoprak bertema 'Jalan Dakwah Sunan Kalijaga' ini dimainkan langsung petinggi-petinggi Dompet Dhuafa (DD).

Ketua Dewan Pembina sekaligus Pendiri DD, Parni Hadi, memainkan tokoh utama sebagai Sunan Kalijaga. Selain itu, peran lain seperti Sunan Bonang diperankan Pimpinan Rumah Puspo Budoyo Luluk Sumiarso, Sunan Giri dimainkan budayawan Bambang Wiwoho, Sunan Ampel dimainkan Ketua Yayasan Dompet Dhuafa Ismail A Said dan asisten Sunan Kalijaga Par Purwadi.

Sejumlah peran pembantu lain dimainkan sendiri Direktur Utama Dompet Dhuafa Filantropi Imam Rulyawan yang memainkan penasehat saat Sunan Kalijaga muda, bersama pimpinan-pimpinan DD lain dengan peran-peran lainnya. Iringan musik gamelan dan sajian penari-penari membuat nuansa Jawa dari pementasan ketoprak semakin terasa.

Dalam pementasan, terselip pesan-pesan moral tentang awal mula penggunaan seni dan budaya oleh para Wali Sembilan (Wali Songo), tentang keprihatinan atas sulitnya Islam berkembang dan merebaknya kemusyrikan masyarakat. Lalu, diusulkanlah penggunaan seni dan budaya Sunan Bonang yang dimainkan Pimpinan Rumah Pospo Budoyo Luluk Sumiarso.

"Selama ini masyarakat Jawa banyak mengenal sesaji, bagaimana jika sesaji itu kita ubah menjadi sedekah, dan makanan-makanan yang biasa disajikan dibagikan kepada mereka yang membutuhkan," kata Luluk yang memakai kostum kebesaran khas para wali.

Melewati berbagai pertimbangan dan dialog yang terjadi di antara para wali, akhirnya diputuskan penggunaan seni dan budaya dalam penyebaran Islam di Jawa. Dalam perannya, Sunan Kalijaga yang dimainkan Pendiri Dompet Dhuafa Parni Hadi, turut menyelipkan pesan-pesan moral kepada penonton yang beragam, mulai dari anak-anak sampai orang dewasa tersebut.

"Bicara benar belum tentu baik, bicara baik belum tentu benar, bicara benar dan baik belum tentu perlu, maka itu bicaralah seperlunya, secukupnya dan sebenarnya," ujar Parni.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement