REPUBLIKA.CO.ID, SEMARANG -- KA Argo Bromo Anggrek menabrak mobil pikap di perlintasan kereta api di Kabupaten Blora, Jawa Tengah, Minggu (21/5) sekitar pukul 21.52 WIB. "Tidak ada korban jiwa," kata Kepala Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi IV Semarang Edy Kuswoyo.
Ia menjelaskan kecelakaan itu bermula ketika sebuah mobil Daihatsu Zebra pikap mogok di perlintasan tanpa palang pintu antara Stasiun Wadu dan Stasiun Randublatung, Blora. KA Argo Bromo Anggrek dari Surabaya menuju Jakarta melaju dan menabrak mobil pikap berwarna biru dengan nomor polisi K 1804 MN itu hingga terlempar sejauh enam meter.
Namun, sopir mobil pikap yang diketahui bernama Parmin, warga Desa Sumber, Kradenan, Blora, sempat keluar dari mobil sehingga selamat dari insiden tersebut. "Saya dapat informasi sopirnya langsung melarikan diri. Entah kenapa dan entah ke mana. Mungkin ketakutan," katanya.
Karena tidak ada korban jiwa dan kerusakan yang berarti dari KA Argo Bromo Anggrek, lanjut dia, tak berapa lama kemudian masinis melanjutkan perjalanan kembali dari lokasi kejadian sekitar pukul 21.54 WIB.
"Kami ingatkan masyarakat untuk berhati-hati ketika akan melewati perlintasan KA, terutama yang tidak berpalang pintu atau tidak dijaga. Jangan terburu-buru dan sembrono. Perhatikan situasi sebelum menyeberang," kata Edy.
Insiden KA Argo Bromo Anggrek versus mobil di Blora itu berselang sehari dengan insiden tabrakan KA yang sama dengan mobil Toyota Avanza di perlintasan tidak terjaga di Kabupaten Grobogan, Jateng, Sabtu (20/5).
Pada kejadian yang berlangsung di perlintasan antara Stasiun Ngrombo dan Stasiun Sesadi itu empat orang yang berada di dalam mobil Avanza bernomor polisi B 1937 UZQ itu tewas. Mobil Avanza berisi rombongan yang sedianya menghadiri hajatan itu remuk setelah sempat terseret sejauh 500 meter dan hangus terbakar.