REPUBLIKA.CO.ID, GORONTALO -- Kapolda Gorontalo, Brigadir Jenderal (Brigjen) POl, Rachmad Fudail meminta warga untuk mewaspadai provokasi melalui media sosial (medsos).
"Pesan yang disampaikan melalui medsos dewasa ini begitu mudah tersebar luas. Namun, penggunanya jangan sampai terpedaya dan percaya begitu saja pada postingan-postingan viral," imbuh Kapolda, Senin (22/5).
Karena menurutnya, medsos sering disalahgunakan oleh pihak-pihak tidak bertanggung jawab untuk menyebarkan berita bohong, fitnah, provokasi, kabar kebencian, isu bermuatan SARA, dan menebar teror. "Jangan mudah terpengaruh dan terprovokasi oleh pesan di medsos, serta jangan mudah menyebarkan berita atau informasi yang diperoleh yang belum tentu benar, karena itu merupakan bagian dari provokasi," katanya menegaskan.
Selain itu Rachmad Fudail mengatakan, pertikaian antarkelompok yang terjadi di beberapa daerah di luar Gorontalo, banyak yang disebabkan karena provokasi yang disebarkan melalui medsos. "Oleh karena itu, masyarakat pengguna medsos harus bisa memanfaatkan perkembangan ilmu teknologi ini dengan bijaksana," ujar Kapolda Gorontalo, lagi.
Ia menambahkan, manfaatkan dari medsos untuk menambah ilmu pengetahuan serta menambah teman, bukan untuk memprovokasi atau menghasut orang untuk melakukan hal-hal yang negatif. Sementara itu, Kabid Humas Polda Gorontalo, Ajun Komisaris Besar Polisi (AKBP) Wahyu Tri Cahyono menambahkan, agar masyarakat memilah setiap informasi yang didapat. "Masyarakat harus dapat memilah dan memahami secara menyeluruh terkait berbagai informasi yang di dapat dan jangan mudah terprovokasi," ujar Wahyu.