REPUBLIKA.CO.ID, BANDARLAMPUNG -- Empat desa terisolasi di Kecamatan Bengkunat Belimbing, Kabupaten Pesisir Barat, Provinsi Lampung mengharapkan dapat terjangkau aliran listrik PLN meskipun sebagian warga sudah mendapatkan pasokan pembangkit listrik tenaga surya (PLTS).
"Desa kami sejak lima bulan lalu sudah mendapatkan pasokan listrik dari PLTS, namun tak semua rumah warga bisa mendapatkannya. Kami mengharapkan bantuan pemerintah, agar semua warga bisa mendapatkan pasokan listrik PLN," kata Kepala Desa Wayharu di Kabupaten Pesisir Barat, Lampung, Dian Setiawan, saat dihubungi dari Bandarlampung, Senin (22/5).
Ia menyebutkan empat desa di Kecamatan Bengkunat Belimbing yang masuk daerah terisolasi karena merupakan desa enclave yang berada dalam kawasan hutan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS), yakni Desa Wayharu, Waytias, Siring Gading, dan Bandardalam, dengan total jumlah penduduk sekitar 6.500 jiwa.
Menurut dia, hanya sebagian rumah penduduk pada keempat desa itu yang sudah mendapatkan pasokan listrik PLTS, dan tiap rumah mendapatkan listrik maksimum 300 watt. "Masing-masing Desa Wayharu dan Bandarlampung mendapatkan pasokan listrik untuk 300 KK, sedangkan Desa Siring Gading dan Waytias masing-masing hanya 110 KK yang mendapatkan pasokan listrik. Hanya sebagian warga yang mendapatkan pasokan listrik PLTS," katanya lagi.
Ia menyebutkan jumlah penduduk Desa Waytias sekitar 200 KK, Wayharu (600 KK), Bandardalam (900 KK), dan Siring Gading sebanyak 400 KK. Karena tidak semua warga bisa mendapatkan pasokan listrik bila dibiarkan akan menimbulkan kecemburuan sosial.
Sehubungan itu, ia mengharapkan pemerintah menambah kapasitas PLTS di daerah itu, agar semua warga bisa mendapatkan pasokan listrik. "Pasokan listrik PLTS sudah berdampak positif, termasuk terhadap perekonomian warga. Sebagian wilayah desa telah menjadi lebih terang," katanya pula.
Namun ia mengharapkan warga keempat desa terisolasi itu bisa mendapatkan pasokan listrik PLN untuk mendorong pertumbuhan perekonomian lebih pesat lagi.