REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher mengimbau warga Jawa Barat agar tidak konsumtif menjelang dan selama melaksanakan ibadah puasa pada Ramadhan 1438 Hijriah. "Kita meminta masyarakat untuk tidak konsumtif, 'tong sagala dipeser' (jangan segala dibeli) karena tanpa seseorang berpuasa baik, selain tanda-tanda rohani, ada tanda-tanda fisik juga," kata Ahmad Heryawan, Senin (22/5).
Ditemui usai melantik Bupati dan Wakil Bupati Bekasi Periode 2017-2022 di Aula Barat Gedung Sate Bandung, Aher menuturkan, tanda rohani dan fisik seseorang yang berpuasa dengan baik adalah jumlah barang yang dimakan atau dikonsumsi jauh lebih sedikit dibandingkan sebelum bulan puasa. Selain itu, ia juga meminta kepada para pedagang untuk tidak menaikkan harga kebutuhan pokok, kecuali jika persediaan kebutuhan pokok berkurang namun permintaannya tinggi.
"Jika tidak ada faktor yang mengharuskan naik, saya imbau kepada para pedagang tidak menaikkan harga, kecuali ada faktor supply and demand atau hukum pasar. Manakala supply tetap, demand bertambah maka harga naik, apalagi kalau supply kurang dan demand bertambah, pasti harganya naik tinggi," kata dia.
Pihaknya memastikan persediaan pangan atau kebutuhan pokok di Jawa Barat menjelang bulan puasa ini aman. "Insya Allah stok beras, gula, minyak, daging juga aman. Tinggal kita membangun kebiasan-kebiasaan yang baru," kata dia.
Aher menjelaskan salah satu kebiasaan baru yang bisa dilakukan masyarakat agar bisa mendapatkan pangan yang aman dan harganya terjangkau adalah memanfaatkan daging beku yang disediakan oleh Bulog. "Daging beku, masyarakat umumnya menyebutkan bukan daging segar padahal daging beku itu untuk memelihara kesegaran dan harganya lebih murah, yakni Rp 80 ribu per kilogram. Itu bisa menghemat kan," kata dia.