REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sekretaris Komisi Dakwah Majelis Ulama Indonesia, Fahmi Salim menanggapi terkait pesta gay yang diringkus kepolisian Jakarta Utara. Fahmi mengatakan, Kelompok gay, pun LGBT tersebut merupakan bahaya tersembunyi yang bisa merusak generasi bangsa.
"Ini bahaya laten, ini invasi dan nilai budaya luar yang dipaksakan masuk di Indonesia," ujarnya saat dihubungi, Senin (22/5).
(Baca: 141 Orang Diciduk Polisi dalam Pesta Gay 'The Wild One')
Fahmi mengatakan, kelompok LGBT saat ini berkembang pesat, hal tersebut terbukti dengan ditangkapnya 141 Gay yang sedang berpesta di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Ahad (21/5) malam. Selain tertangkapnya ratusan terduga gay tersebut, eksistensi kelompok LGBT, kata dia, bisa terlihat dari kegiatan mereka yang dilakukan secara terang-terangan.
Fahmi menilai, pemerintah harus segera bertindak untuk mengatasi hal tersebut. Tidak hanya pemerintah, Fahmi juga mengatakan, penegak hukum juga harus ambil bagian, juga seluruh elemen masyarakat, untuk membentengi moralitas bangsa Indonesia dari LGBT.
"Ini kebrutalan budaya asing yang menghalalkan LGBT, tidak sesuai dengan budaya ketimuran. ini harus ditindak tegas, termasuk rehabilitasi, penyembuhan disorientasi seksual," ujar Fahmi mengakhiri.
Sebelumnya, Petugas Polres Metro Jakarta Utara memeriksa 141 pria yang diduga saat menggelar pesta kaum sesama jenis (gay) di Rumah Toko (Ruko) Kokan Permata Blok B 15-16 Kelapa Gading RT 15/03 Kelapa Gading Barat pada Ahad malam (21/5).