Senin 22 May 2017 14:15 WIB

DPR Kecam Pesta Seks Gay di Kelapa Gading

Rep: Ali Mansur/ Red: Ilham
Sodik Mudjahid.
Foto: Kiblat.
Sodik Mudjahid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Komisi VIII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI, Sodik Mujahid mengecam keras pesta seks sesama jenis kaum gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara pada Ahad (21/5). Sebab, perilaku menyimpang tersebut bertentangan dengan kultur dan sejarah Indonesia sebagai bangsa timur yang sangat beda dengan kultur dan sejarah bangsa barat.

Menurut Sodik, khusus bangsa Indonesia, kulturnya diperkuat dalam rumusan-rumusan Pancasila, khususnya Sila Ketuhanan yang Maha Esa dan Kemanusian yang adil beradab. "Kita harus ketat dan konsiten menjaga jati diri Indonesia sebagaimana diamantkan oleh para pendiri bangsa, khususnya Bung Karno tentang kepribadian Indonesia," katanya.

"Mari konsisten menjaga jati diri Indonesia sebagaimana diamanatkan pendiri bangsa, khususnya Soekarno tentang kepribadian Indonesia," kata politikus Partai Gerinda, saat dihubungi melalui pesan, Senin (22/5).

Kemudian, terungkapnya kaum gay di Kelapa Gading, Jakarta Utara itu sebagai tanda bangsa Indonesia telah lengah. Yakni dengan segaja membuka pintu formal dengan legalitas. Sehingga hancurlah jati diri bangsa Indonesia yang berakar dengan nilai Pancasila tersebut. "karena itu jangan pernah terfikir untuk membuat UU Legalitas LGBT, bahkan sebaliknya kita harus memcegah dengan keras dan menghukum dengan maksimum para pelanggar hukum," katanya.

Selain itu, Sodik juga meminta kepada aparat keamanan dan juga penegak hukum agar lebih waspada, cermat, cepat dan tegas menenindaknya. Kemudian kepada seluruh masyarakat khususnya orang tua, guru, tokoh agama, dan para pemimpin lainnya untuk secara solid bersama-sama mencegah budaya LGBT.

Sebelumnya, Tim Jatanras dan Resmob Polres Jakarta Utara menggerebek lokasi pesta seks kaum gay. Mereka yang ditangkap tersebut diduga jaringan internasional. Sebab, dalam pendataan ditemukan empat warga negara asing (WNA).

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement