REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pertamina memutuskan untuk tidak impor menjelang musim mudik lebaran tahun ini. Direktur Pemasaran Pertamina Muchammad Iskandar mengatakan impor tak dilakukan karena cadangan masih mencukupi kebutuhan hingga beberapa waktu kedepan.
Iskandar mengatakan impor sudah lebih dulu dilakukan sebelum musim lebaran ini. Ia menjelaskan, impor tetap dilakukan seperti sebelumnya karena kebutuhan gasoline tetap tak mengalami perubahan.
"Tambahan BBM kita reguler saja. Semua sudah terprogram jadi tidak perlu tambahan impor khusus," ujar Iskandar di Kantor Pusat Pertamina, Senin (22/5).
Iskandar mengatakan saat ini total volume gasoline dalam setahun di 2016 kemarin sebanyak 30 juta barel. Sedangkan pada 2017 ini Pertamina memprediksi sebesar 31 juta barel.
Iskandar mengatakan untuk ketahanan stok Pertamax per 21 Mei 2017, tercatat 24 hari dengan suplai 798.699 Kiloliter (Kl) dan demand sebanyak 68.728 Kl per hari. Ketahanan stok Pertalite sebanyak 21 hari dengan suplai 1.137.822 Kl dan demand 54.182 Kl per hari.
Ketahanan stok Pertamax Turbo selama 22 hari dengan stok 19.520 Kl dan demand 875 Kl per hari. Ketahanan stok Solar selama 26 hari dengan stok 1.813.765 Kl dan demand 68.728 Kl.
Sementara untuk elpiji ketahanan stok tercatat 16 hari dengan suplai 326.371 MT dan demand 19.826 MT per hari. Kemudian, ketahanan Avtur sebanyak 22 hari dengan suplai 303.974 Kl dan demand 14.202 Kl per hari. Minyak tanah sebanyak 66 hari suplai 120.821 Kl dan demand 1.807 Kl per hari.