REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rektor Universitas Negeri Padang (UNP) Ganefri bertemu dengan Wakil Presiden Republik Indonesia Jusuf Kalla untuk melaporkan perkembangan terbaru mengenai pembangunan kampus.
Ganefri mengatakan, UNP sebelumnya mendapat bantuan dana dari pemerintah untuk perluasan kampus baru seluas 50 ribu meter persegi sejak 2007. Ketika itu, Jusuf Kalla menjadi wakil presiden mendapingi Susilo Bambang Yudhoyono.
"Usulan pengembangan kampus di 2007, realisasinya baru 2015 dan sekarang sudah selesai. Kami memohon kepada wakil presiden agar berkenan untuk meresmikan pengembangan kampus tersebut," ujar Ganefri di Kantor Wakil Presiden, Senin (22/5).
Berkat bantuan dana tersebut, kini UNP telah berhasil meningkatkan mutu dan kualitasnya. Tak hanya itu, UNP juga sudah mengantongi akreditasi A dari sebelumnya terakreditasi B.
Ganefri mengatakan, pembangunan kampus UNP tersebut mendapatkan sumbangan dari Islamic Development Bank sebesar 29 juta dolar AS dan Pemerintah Indonesia sebesar 6 ribu dolar AS.
"Pak Wapres berpesan untuk selalu menjaga mutu dan kualitas, tetap menyiapkan lulusan yang profesional," kata Ganefri
Untuk diketahui, IDB sudah menyediakan dana hingga 1 miliar dolar AS untuk Indonesia selama 2016. Dana tersebut terutama disalurkan untuk universitas dan pendidikan tinggi. Dana untuk pendidikan juga akan ditingkatkan lagi.
Untuk tahun ini, dana yang disediakan IDB untuk Indonesia tak akan jauh dari nilai dana pada 2016. Dana itu akan disalurkan untuk membiayai infrastruktur pelayanan publik baik fisik maupun nonfisik seperti pendidikan dan kesehatan. Di samping proyek pemerintah, institusi itu juga akan membiayai sektor swasta.