Senin 22 May 2017 18:06 WIB

Menggaet Wisatawan Hingga ke Negeri Sembilan

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Yudha Manggala P Putra
Wisatawan berada di kawasan wisata Bukit Merese, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/4).
Foto: Antara/Andreas Fitri Atmoko
Wisatawan berada di kawasan wisata Bukit Merese, Lombok Tengah, Nusa Tenggara Barat, Kamis (20/4).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Nusa Tenggara Barat (NTB) menjalin bekerja sama dengan Malaysian Association of Hotels (MAH) Negeri Sembilan Chapter dalam promosi pariwisata.

Ketua PHRI NTB Lalu Abdul Hadi Faisal mengatakan, nota kesepahaman kedua asosiasi pelaku pariwisata ini akan dilakukan pada September mendatang di Lombok dan Negeri Sembilan. "PHRI NTB menyambut gembira kerja sama ini dalam upaya menarik wisatawan Malaysia ke Lombok," kata Hadi di Mataram, NTB, Senin (22/5).

Menurut Hadi, wisatawan dari Malaysia merupakan pasar potensial bagi Lombok. Branding wisata halal menjadi nilai lebih Lombok dalam menggaet pasar wisatawan dari Negeri Jiran tersebut. "Wisatawan Malaysia sangat concern soal isu halal. Ada istilah kalau orang Malaysia ke sini, makannya dengan mata tertutup, karena selain halal juga higienis," lanjut Hadi.

Hadi menambahkan, kerja sama antara PHRI NTB dengan MAH Negeri Sembilan akan menghadirkan stand khusus di kedua daerah untuk promosi dan pembelian jasa perjalanan wisata ke Lombok dan Negeri Sembilan. "Kita akan ada satu tempat di sana untuk promosi dan itu untuk waktu yang panjang," lanjut Hadi.

Chairman Malaysian Association of Hotels Negeri Sembilan Chapter Haziz Hassan menilai banyak kesamaan antara Negeri Sembilan dengan Lombok dalam membangun sektor pariwisata.  "Kita ingin bekerja sama dengan PHRI dan Asita. Kita saling promosi. Kita akan buat video untuk promosi untuk Lombok," ungkap Haziz.

Haziz mengaku akan membawa para pengusaha hotel di Negeri Sembilan ke Lombok untuk berdialog dengan para pelaku industri pariwisata di Lombok.

Haziz mengatakan, dengan penduduk yang mayoritas beragama Islam, berwisata di Pulau Lombok jauh lebih nyaman bagi warga Malaysia yang cenderung sensitif mengenai faktor kuliner. Menurut Haziz, wisatawan Malaysia saat bertandang ke suatu tempat untuk berlibur ingin memastikan kehalalan kulinernya.  "Saya tengok potensi lombok ini besar, bandara bersih, tidak macet, paling utama makanan halal tidak susah dicari," lanjut Haziz.

Haziz melanjutkan, banyaknya penerbangan langsung dari Malaysia ke Lombok dan sebaliknya juga mempermudah aksebilitas warga Malaysia berlibur ke Lombok. "Malaysia sudah banyak kenal Lombok, kalau Bali sudah over ekspos dan mahal," ungkap Haziz.

Dalam kunjungannya ke Lombok, Haziz juga mengunjungi beberapa tempat seperti Masjid Hubbul Wathan, Islamic Center NTB. Haziz mengaku kagum dengan keindahan masjid yang menjadi ikon Pulau Lombok. "Subhanallah indah sekali. InsyaAllah akan bawa para tahfiz dari Negeri Sembilan ke sini," kata Haziz menambahkan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement