REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Wali Kota Makassar Moh Ramdhan Pomanto mengapresiasi dipilihnya kota yang dipimpinnya itu menjadi tuan rumah "Indonesia Smart City Summit 2017" sekaligus pencanangan gerakan menuju 100 smart city.
"Saya bersama seluruh warga Makassar menyampaikan terima kasih kepada kementerian yang telah memilih kota ini sebagai tuan rumah pencanangan ini," ujar Danny--sapaan akrab Ramdhan Pomanto di Makassar, Sulawesi Selatan, Senin (22/5).
Ia mengatakan, keputusan dari kementerian memilih Makassar dinilai sangat tepat. Apalagi secara posisi Makassar terletak di tengah-tengah Indonesia. "Makassar adalah kota yang jika kita analogikan sebagai tubuh manusia, maka dia adalah pusatnya Indonesia. Kalaupun salah, paling tidak sedikit berada di bawah sedikit," katanya.
Danny menyampaikan posisi sebuah daerah sangat penting karena dengan posisi tersebut akan banyak memberi peluang menarik baik dalam bisnis maupun dalam mencanangkan kebaikan-kebaikan untuk Indonesia.
Ia menyebut, ada dua ciri perubahan nyata di bumi ini yakni perubahan iklim dan perubahan kecepatan. Perubahan iklim adalah hal nyata yang terjadi terus menerus sehingga sangat berbahaya jika orang-orang yang menempatinya tidak tanggap terhadap perubahan tersebut.
Sedangkan ciri perubahan kedua adalah kecepatan, kata Danny setiap orang berlomba berlomba melawan masalah. Masalah datang begitu cepat seiring dengan era informasi. "Kadang-kadang masalah lebih cepat dari solusinya sehingga pemerintah daerah terus berpikir bagaimana menemukan solusi yang tepat, sehingga ditemukan bahwa tidak ada lain untuk mengungguli kecepatan itu adalah 'smart city'," katanya.
Pemerintah Kota Makassar memiliki model smart city yang sedikit berbeda. Karena menurut pandangan Danny jika hanya sebuah smart city tidak cukup membuat daerahnya bisa unggul.
Smart city adalah hardware yang membuat semua daerah sama. Akan tetapi di Makassar, Danny mengatakan juga membutuhkan heartware yang akan menjadi pembeda sehingga muncullah istilah sombere and smart city.
Kegiatan ini dihadiri 25 kota-kota di Indonesia, salah satunya, yakni Wali Kota Tangeran Selatan Airin Rachmi Diany. Kota-kota ini kemudian menandatangani kesepahaman mendukung gerakan menuju 100 smart city.