REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Perdana Menteri Inggris Theresa May menyampaikan pernyataan mengenai ledakan bom di area konser penyanyi Ariana Grande di Manchester, Senin malam (22/5).
"Kami bekerja untuk mengetahui rincian peristiwa yang saat ini dianggap oleh polisi sebagai serangan teroris. Seluruh doa kami bersama korban dan keluarga yang terdampak," kata May, dilansir The Guardian.
May akan menggelar pertemuan komite Kobra darurat, Selasa pagi (23/5). Pernyataan dari 10 Downing Street (kediaman perdana menteri) mengonfirmasi polisi menganggap ledakan ini sebagai serangan teroris.
Dari pantauan di lokasi kejadian, banyak anak-anak dan remaja yang menghadiri konser tersebut. Orang tua berdatangan untuk menjemput anak mereka.
Polisi mengatakan masih banyak orang di tempat konser. Manchester Arena berkapasitas 21 ribu orang.
Sejumlah bus membawa orang-orang keluar dari lokasi. Beberapa perusahaan taksi lokal juga menawarkan tumpangan gratis bagi korban. Layanan kereta api dihentikan.
Baca: Saksi Mata Beberkan Kengerian Ledakan di Konser Ariana Grande