Selasa 23 May 2017 15:58 WIB

Korban Tewas Bom Manchester Bertambah Jadi 22 Orang

Rep: Fira Nursya'bani/ Red: Bilal Ramadhan
Polisi mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan  Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi mengamankan lokasi Manchester Arena setelah laporan ledakan di lokasi pertunjukan Ariana Grande di Manchester, Inggris, Selasa (23/5) dini hari

REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Jumlah Korban tewas dalam serangan bom di Manchester, Inggris, bertambah menjadi 22 orang. Korban terluka juga bertambah menjadi 59 orang, yang sebagian besar adalah remaja yang baru saja meninggalkan konser penyanyi pop asal Amerika Serikat (AS), Ariana Grande.

Bertambahnya jumlah korban tewas diumumkan oleh Kepala Polisi Greater Manchester, Ian Hopkins. Ia mengatakan, anak-anak menjadi korban paling banyak meski belum ada jumlah resmi yang dikeluarkan polisi.

"Ini adalah insiden paling mengerikan yang terjadi di Greater Manchester dan yang kami harap tidak akan pernah kami alami. Keluarga dan banyak anak muda yang sedang menikmati konser di Manchester Arena, telah kehilangan nyawa mereka," ujar Hopkins, dikutip metro.co.uk.

"Rasa duka kami bersama 22 korban yang meninggal dunia, 59 orang yang terluka, serta bersama orang-orang yang mereka cintai. Kami terus melakukan semua yang kami bisa untuk mendukung mereka," tambah dia.

Hopkins mengatakan, penyelidikan tengah dilakukan untuk mengetahui siapa pelaku yang diduga melakukan serangan bom bunuh diri ini. Polisi juga sedang mencari tahu apakah pelaku bertindak sendiri atau bertindak dalam sebuah jaringan terorisme.

"Si pelaku, saya bisa memastikan, telah tewas di lokasi. Kami yakin pelaku itu membawa alat peledak improvisasi yang telah menyebabkan terjadinya aksi kekejaman ini," kata Hopkins.

Polisi mendapat laporan ledakan di Manchester Arena pada pukul 22.33 waktu setempat, tak lama setelah Ariana Grande menyelesaikan konsernya. Korban mengatakan, mereka seperti terkena lempatan mur dan baut dalam jumlah besar.

Sebanyak 60 ambulans dikerahkan ke lokasi ledakan untuk membawa korban tewas dan terluka ke rumah sakit terdekat. Lebih dari 400 petugas polisi juga diutus untuk menolong puluhan korban. Stasiun Victoria di Manchester juga turut dievakuasi oleh polisi. Seluruh jadwal kereta dan trem dibatalkan sementara.

"Jika telah dikonfirmasi ini adalah serangan teroris, ini adalah tindakan yang mengerikan yang sangat sia-sia. Manchester adalah kota yang kuat dan kami tidak akan membiarkan mereka untuk menabur rasa takut," ujar Ketua Dewan Kota Manchester, Sir Richard Leese.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement