REPUBLIKA.CO.ID, DEPOK -- Program yang dilaksanakan Pondok Pesantren (Ponpes) Al-Hikam, Depok saat Ramadhan akan mengirimkan para santri penghafal Alquran 30 juz ke berbagai daerah terluar Indonesia. "Ada sebanyak 21 orang santri yang ditunjuk untuk mengabdikan diri melakukan syiar agama pada masyarakat," kata Kepala Ponpes Al-Hikam II, Ust Yusron Shidqi di acara pelepasan santri untuk Program Santri Berbakti (Prosakti) di Ponpes Al-Hikam, Kukusan, Depok, Selasa (23/5).
Diutarakan Yusron, para santri selama satu tahun akan disebar di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3D) di Indonesia. "Kita mengirimkan santri ke daerah terluar atau kategori 3D. Mereka mengikuti program mengabdi pada negeri atau Prosakti," katanya.
Menurut Yusron, selama ini, para santri tersebut dididik menjadi seorang guru yang hafal dan paham tentang Alquran. Mereka diminta untuk mengabadikan diri dan menyampaikan ilmunya pada masyarakat. "Tujuan dari kegiatan tersebut salah satunya adalah menginternalisasi nilai Alquran di masayrakat mulai dari tilawah atau membaca, penghayatan dan pemaknaan Alquran di daerah kategori 3D," katanya.
Lanjut dia, kegiatan tersebut sebagai syarat menyelesaikan tugas akhir sebelum para santri tersebut diwisuda. "Harapan utama agar para santri setelah mengabdi merasa dirinya penting bagi bangsa ini yang masih banyak membutuhkan pengabdian baik Alquran mapun sosial," katanya.
Menurut Yusron, para santri hidup bukan untuk main-main dan setelah kuliah mencari kerja. Tapi mereka juga harus prihatin dengan kondisi bangsa sehingga mampu berjuang untuk bangsa dan agama. "Biasanya, setelah kuliah yang ada adalah berpikir bisa kerja dimana. Tapi, disini kita tanamkan untuk orang yang berani berjuang, mengembangkan potiensi untuk agama dan bangsa," kata Yusron.
Direktur Kulliyatul Quran Al-Hikam II, Dr. Arif Zamhari mengungkapkan, pengiriman para santri hafidz Alquran hampir di semua propinsi kategori daerah 3 D, seperti di Natuna, Merauke, Donggala, Jene Ponto dan lainnya. "Program ini jelas memperkuat kebhinnekaan dan mencerdaskan kehidupan bangsa. Tugas para santri tersebut adalah mengajar dan membasmi buta huruf Alqur'an. Program ini sangat komprehensif karena para santri mengajarkan agama dan karakter pada masyarakat," katanya.
Arif berharap, bila program ini mendapatkan dukungan dari pemerintah, maka cakupannya akan lebih luas lagi. "Kalau mendapatkan support dari Pemerintah tentu akan lebih baik dan luas cakupannya di berbagai titik," katanya. Dalam acara pelepasan santri, diadakan khataman kitab Al-Hikam sebagai bekal santri, lalu shalat Magrib dan doa bersama untuk almarhum KH. Hasyim Muzadi.