Rabu 24 May 2017 05:18 WIB

Dewan Muslim Inggris Kecam Serangan Bom Manchester

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
Polisi bersenjata berjaga di Manchester Arena usai ledakan saat konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin, 22 Mei 2017.
Foto: Peter Byrne/PA via AP
Polisi bersenjata berjaga di Manchester Arena usai ledakan saat konser Ariana Grande di Manchester, Inggris, Senin, 22 Mei 2017.

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Dewan Muslim Inggris (DMI) mengecam serangan bom yang terjadi di Manchester Arena, Manchester, Inggris, pada Senin (22/5) malam waktu setempat. DMI menilai insiden tersebut sebagai serangan kriminal yang mengerikan.

"Saya memahami remaja dan anak-anak telah terjebak dalam apa yang telah dikonfirmasi polisi sebagai serangan teroris. Ini mengerikan, ini kriminal," ungkap Sekjen DMI Harun Khan seperti dilaporkan laman Al Araby, Selasa (23/5).

Khan menilai, serangan mengerikan tersebut tentu tidak dapat dibenarkan dan ditoleransi. "Ini akan selalu menjadi tindakan tak berperasaan dan tak dapat dibenarkan, dengan menargetkan orang-orang tak bersalah dan masih belia dengan cara yang tak pandang bulu ini," ujarnya.

Ia berharap pelaku mendapat hukuman setimpal atas kejahatan yang dilakukannya. "Baik (hukuman) di dalam kehidupan ini maupun kehidupan berikutnya," kata Khan.

Ketua Dewan Masjid Manchester Qadir Chohan juga menyesalkan terjadinya serangan bom di Manchester Arena. "Hari ini kita terbangun dengan berita menyedihkan tentang serangan teror di jantung kota kita yang telah membunuh banyak orang tak bersalah," ucap Chohan.

CEO MEND, sebuah lembaga swadaya masyarakat anti-Islamofobia turut melayangkan kecaman terhadap serangan teror di Manchester Arena. "Pikiran dan doa kami menyertai semua orang yang telah kehilangan orang yang dicintai atau kehilangan anggota keluarga," katanya.

Kepolisian Manchester telah mengkonfirmasi bahwa serangan bom bunuh diri di Manchester Arena dilakukan oleh pemuda berusia 22 tahun bernama Salman Abedi. Abedi diketahui berasal dari keluarga asal Libya.

Kendati telah mengetahui identitas pelaku, namun kepolisian Manchester masih menyelidiki apakah Abedi melakukan serangan atas inisiatif sendiri atau dibantu jaringan teroris. Sebab sebelumnya ISIS telah mengklaim bahwa mereka bertanggung jawab atas serangan di Manchester Arena.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement