Rabu 24 May 2017 14:10 WIB

Mentan: Lombok Timur Jadi Sentra Bawang Putih Nasional

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Nur Aini
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman
Foto: Republika/Frederikus Bata
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK TIMUR -- Menteri Pertanian Amran Sulaiman menyebut, Kabupaten Lombok Timur, NTB sebagai salah satu sentra bawang putih terbesar di Indonesia yang memiliki kontribusi sebesar 52 persen terhadap luas panen nasional.

Amran mengatakan, dari total luas tanam pada 2016 yaitu sebesar 426 hektare, sebagian besar ditanam dan diproduksi di Kecamatan Sembalun.

"Sembalun memiliki potensi lahan sekitar 10 ribu hektare untuk bawang putih, namun baru sebagian kecil saja yang tergarap dikarenakan faktor ketersediaan benih dan sumber daya manusianya," ujar Amran di Lombok Timur, Rabu (24/5).

Amran menilai, terobosan dalam sektor perbenihan telah dilakukan dengan melibatkan BUMN untuk menyerap bawang putih petani untuk dijadikan benih. Amran menjelaskan, 2018 merupakan tahun perbenihan. Di mana, benih-benih bersertifikat akan dipersiapkan untuk pengembangan kawasan bawang putih.

"Bawang putih di Kabupaten Lombok Timur terutama di Kecamatan Sembalun telah menjadi penopang ekonomi masyarakat. Melalui Program Pengembangan Ekonomi Daerah Sembalun bawang putih akan berkembang semakin cepat," kata Amran.

Program ini, kata Amran, dilakukan secara terpadu dengan berbagai fasilitas dan bantuan seperti benih, alsintan, dan akses pembiayaan dengan Kartu Tani. Untuk mempercepat pengolahan tanah dan mendukung ketersediaan air, Kementerian Pertanian membantu Alsintan yang dibutuhkan oleh petani seperti traktor roda 4, handtractor, kultivator, dan pompa air. Langkah ini menjadi upaya wajib bagi pemerintah dan pihak terkait untuk mewujudkan cita cita bersama menuju swasembada bawang putih Indonesia.

"Indonesia pernah swasembada bawang putih di era 1990-an sebelum adanya liberalisasi sektor pertanian besar-besaran di awal tahun 1998," ungkap Amran.

Sejak itu, produksi bawang putih nasional terus menurun hingga sampai saat ini lebih dari 95 persen ketersediaannya diisi dan diimpor dari negara Cina, India, dan Mesir. Amran mengatakan, kebutuhan nasional yang diperkirakan mencapai 500 ribu ton per tahun, hanya mampu dipenuhi oleh produksi dalam negeri sebesar 20 ribu ton atau sekitar 4 persen.

Baca juga: Mentan Targetkan Swasembada Bawang Putih dalam 3 Tahun

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement