Rabu 24 May 2017 14:33 WIB

Jokowi Ingatkan Pelajar tidak Beli Pulsa Pakai KIP

Rep: Christiyaningsih/ Red: Ilham
Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). (ilustrasi).
Foto: Republika/Agung Supriyanto
Presiden Joko Widodo membagikan Kartu Indonesia Pintar (KIP). (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Presiden Joko Widodo terbang ke Malang hari ini (24/5), untuk menghadiri sejumlah agenda. Salah satunya adalah penyerahan 1.000 Kartu Indonesia Pintar (KIP) kepada pelajar di Kota Malang. Penyerahan KIP berlangsung di halaman kantor Dinas Pendidikan Kota Malang.

Di sela pidato sambutannya, Presiden Jokowi menyelipkan pesan yang membuat hadirin tergelak. "Dana (KIP) harus dipakai untuk membeli hal-hal yang berkaitan dengan sekolah seperti buku, seragam, sepatu, dan tas. Tidak boleh buat beli pulsa, kalau ketahuan akan dicabut KIP-nya," ujarnya.

Agar semakin diingat para pelajar, Jokowi kembali mengulang pesannya ketika seorang siswa maju menjawab pertanyaan. Sebagaimana biasanya kunjungan Jokowi ke berbagai daerah, ia membagi hadiah sepeda kepada siswa yang berani maju menjawab pertanyaan.

Setelah sang siswa menjawab apa saja keperluan sekolah yang boleh dibeli menggunakan KIP, Jokowi kembali melontarkan pertanyaan. "Kalau KIP boleh untuk beli pulsa nggak?" tanya mantan Wali Kota Solo ini. "Enggak," jawab siswa SMP itu.

Hari ini sebanyak 1.000 KIP diberikan kepada siswa-siswa mulai jenjang SD hingga SMA dan SMK. KIP juga diberikan kepada siswa-siswi pendidikan nonformal yang menempuh pendidikan kesetaraan di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

Dana KIP yang diterim siswa SD sebesar Rp 450 ribu, SMP Rp 750 ribu, SMA/SMK sebesar Rp 1 juta. Nominal itu juga berlaku bagi siswa kejar paket di PKBM.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement