Rabu 24 May 2017 16:13 WIB

LPGDM Riayatul Ummah Wisuda Generasi Muslim yang Cinta Alquran

Wisuda LPGDM Riayatul Ummah di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (24/5).
Foto: ROL/Agung Sasongko
Wisuda LPGDM Riayatul Ummah di Balai Sudirman, Jakarta, Rabu (24/5).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Wajah riang berseri tampak terlihat dari wisudawan Taman Kanak-Kanak (TK) dan Taman Pendidikan Quran (TPQ) Binaan Riayatul Ummah se-Jabodetabek. Dengan mengenakan toga, sebanyak 1.500 para penghafal Quran ini tengah menanti urutan diwisuda. Tak hanya perwakilan dari Jabodetabek, peserta wisuda juga ada yang berasal dari Tegal.

Pembina Bidang Pendidikan Ustaz Dr. H Ahmad Hatta.MA mengatakan, sejak awal Riayatul Ummah menaruh perhatian penting dalam pembinaan generasi Muslim. Utamanya, menyiapkan mereka untuk mampu membaca dan menghafal Alquran.

"Rasulullah SAW menyatakan kewajiban orangtua mengajarkan anak-anaknya Alquran," kata dia.

Menurutnya, akan sangat mungkin terjadi hilangnya Alquran apabila tidak ada lagi yang mempelajari Alquran. Generasi yang tidak mengenal Alquran dan melihat Alquran hanya sebuah tulisan. "Apabila ini dibiarkan tak mungkin, 10 atau 20 tahun kemudian Indonesia yang kini mayoritas bisa menjadi minoritas," katanya.

DIkatakanya, Alquran merupakan fondasi dasar anak. Sementara sekarang, masih ada orangtua yang juga belum bisa membaca Alquran. "Kebayang, generasi kedepan, tidak lagi yang cinta Alquran. Kita nanti jauh dari hadist, dan jauh dari Islam," kata dia.

Ustaz Hatta menjelaskan, begitu dashyat apabila anak tak mengenal Alquran. Mereka akan kehilangan panduan hidup. Pada akhirnya muncul rasa frustasi yang luar biasa. "Beberapa negara yang warganya tidak beragama, tak terhitung berapa orang yang akhirnya bunuh diri. Itu karena mereka tak memiliki pegangan hidup," kata dia.

Mengapa di dalam Islam, agama dan iman sangat penting karena akan menjadi referensi untuk kebahagiaan dan tantangan dalam kehidupan. Jadi, Alquran sangat penting dalam ilmu apapun. "Ilmu lain itu pelengkap tanpa ilmu agama. Banyak orang cerdas tapi tersesat," kata dia.

Itu sebabnya, Ustaz Hatta berterima kasih kepada guru-guru mengaji yang dengan fasilitas sekadarnya mau mendidik anak-anak menjadi penghafal Alquran. Mereka berjasa dalam menyiapkan generasi agar tidak tersesat.

Prosesi wisuda berlangsung khidmat. Dengan didampingi guru, mereka maju satu menerima hasil jerih payah dalam membaca Alquran.

"Dalam wisuda kami berikan Alquran, dengan harapan ini mengingatkan orangtua dan anak-anak agar tak lupa membaca Alquran," kata Ketua Dewan Direksi Lembaga Pembinaan Generasi Dini Muslim (LPGDM) Riyatul Ummah, HJ Sunarsih Wijaya.

Umi, sapaan akrabnya, mengatakan generasi baru ini diharapkan tak hanya pintar secara akademis tetapi juga ilmu agama. Nantinya, akan hadir sosok pribadi yang santun seperti apa yang diteladankan Rasulullah dan Sahabat. "Para orangtua, lanjutkan apa yang sudah dimulai hari ini ke jenjang yang lebih tinggi," kata Umi.

 

 

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement