REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rumah Sakit Premier, Jatinegara, Jakarta Timur yang merawat korban ledakan diduga bom bunuh diri, mendapatkan penjagaan ketat dari pihak kepolisian. Rombongan polisi dengan rompi hitam mendatangi rumah sakit itu untuk melakukan penjagaan pada Rabu (24/5) pukul 23.25 WIB.
Lima menit sebelumnya, ada seorang ibu yang mengendari mobil van warna putih memasuki rumah sakit tersebut, dan menyebutkan dirinya keluarga dari Bripda Topan Al Agung yang menjadi korban meninggal dari ledakan tersebut. Bripda Topan Al Agung berdinas di Unit 1 peleton 4.
Lima korban ledakan di Terminal Kampung Melayu Jakarta Timur, dilarikan ke Rumah Sakit Premier Jatinegara, Rabu malam, demikian informasi dari tenaga medis dari Ambulans Gawat Darurat DKI Jakarta, Januari Purwoko.
"Seorang korban meninggal dunia, empat lainnya mengalami luka-luka," kata Januari Purwoko di RS Premier Jatinegara.
Korban meninggal atas nama Bripda Topan Al Agung dari Unit 1 peleton 4 Polda Metro Jaya, sementara korban lainnya atas nama Bripda Feri (unit 1 peleton 4 PMJ) mengalami luka pada wajah, badan dan paha.
Korban lainnya Bripda Yogi (unit 1 peleton 4 PMj) mengalami luka di sekujur tubuh, Agung (17 tahun) berprofesi sebagai sopir swasta mengalami luka pada kaki, tangan dan badan. Korban lainnya seorang mahasiswi bernama Jihan (19 tahun) mengalami luka melepuh pada tangan kiri.