Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Keluarga dari Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu menangis seusai upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5). (FOTO : Republika/Raisan Al Farisi)
inline
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Kepolisian membawa peti jenazah Briptu Anumerta Imam Gilang Adinata, seorang polisi yang tewas karena ledakan bom bunuh diri di Kampung Melayu saat upacara pelepasan jenazah di Menteng Dalam, Tebet, Jakarta Selatan, Kamis (25/5).
Setelah dilaksanakan upacara pelepasan, jenazah diberangkatkan menuju kampung halamannya Klaten, Jawa Tengah untuk kemudian dimakamkan.
Advertisement