REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kembali mencuatnya isu kekerasan yang dilakukan geng motor membuat polisi semakin waspada dalam menjaga keamanan wilayanya. Polisi meningkatkan patroli dan kerja sama antaraparat keamanan untuk menciptakan ketentraman di masyarakat.
Kapolres Metro Jakarta Selatan Kombes Iwan Kurniawan menyatakan Polres Metro Jaksel saat ini sedang bekerja keras mengungkap aksi brutal geng motor. Hal ini juga lantaran menyebarnya video kekerasan geng motor yang diduga terjadi di Lenteng Agung Jaksel. Bahkan, menurut Iwan polisi juga menggandeng TNI hingga polisi militer untuk melakukan patroli skala besar. "Jadi isu-isu terkait yang ada di situ kami sudah antisipasilah," katanya di Jakarta Selatan, Rabu (24/5).
Iwan pun mengklaim saat ini polisi telah mengantongi data tentang geng motor. Polisi akan melakukan penyelidikan lebih lanjut tentang geng motor yang meresahkan ini.
Meski demikian, Kombes Iwan Kurniawan juga tak mau melakukan generalisasi semua geng motor itu buruk. Menurut Iwan, bahkan sejumlah kelompok kendaraan bermotor juga melakukan kegiatan yang bersifat positif seperti bakti sosial. "Kalau dia tak melakukan pelanggaran hukum gapapa mungkin. Geng motor yang kegiatannya positif juga ada," pungkas Iwan.
Di Jakarta Timur, geng motot juga menimbulkan keresahan. Polres Metro Jakarta Timur telah menangkap 10 orang anggota diduga geng motor yang melakukan aksi kekerasan berujung pembunuhan di kawasan Jatiwaringin Jaktim. "Sudah ditangkap kemarin 10 oeang. Sebelumnya tujuh, terus nambah tiga lagi jadi sepuluh," ujar Kapolres Metro Jaktim, Andry Wibowo saat di konfirmasi di Jakarta Timur, (25/5).
Saat ini, menurut Andry polisi tengah mengejar buron berjumlah tiga orang. Adapun usia pelaku menurut Andry antara 15 tahun sampai 25 tahun. Polisi pun mengungkap dugaan nama geng motor yang meresahkan di Jaktim ini. "Kalau dilihat, mereka 'Jatiwaringin All SAtar'. Mereka sih enggak ngaku tapi kalau dari Facebook-nya, ya namanya Jatiwaringin All Star," kata Andry.