Jumat 26 May 2017 00:09 WIB

Bom Kampung Melayu tidak akan Pengaruhi Investor

Rep: Iit Septyaningsih/ Red: Budi Raharjo
Polisi menempatkan tanda TKP di Terminal Kampung Melayu Jatinegara Jakarta Timur, Kamis (25/5).
Foto: Republika/Arif Satrio Nugroho
Polisi menempatkan tanda TKP di Terminal Kampung Melayu Jatinegara Jakarta Timur, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat menilai, meski telah terjadi pemboman di Kampung Melayu, Jakarta, kemarin (24/5), namun investor kemungkinan tetap akan berinvestasi di Indonesia. Pasalnya, para pelaku pasar sudah bisa membedakan mana kejadian yang berdampak besar pada stabilitas politik dana mana yang tidak.

"Saya expect portofolio maupun investor sektor riil akan tetap berinvestasi selama rate of return investasinya masih menarik dan risiko politik terkendali," ujar Ekonom SKHA Institute for Global Competitiveness Eric Sugandi kepada Republika, Kamis, (25/5).

Ia menambahkan, kejadian bom tersebut justru bisa menaikkan legitimasi pemerintah untuk memerangi terorisme. Eric menyatakan, dampak dari peristiwa itu terbatas. Hal itu karena, pemerintah masih bisa kendalikan situasi pasca ledakan.

"Jadi selama tidak terjadi pergantian rezim dengan cara tidak wajar seperti kudeta atau revolusi, makan goncangan politik masih bisa ditangani pemerintah," jelasnya. Dengan begitu, menurutnya, dampak negatifnya kecil, kalau pun ada jangkanya akan cukup pendek.

Sebelumnya, Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) menyatakan, kejadian bom tersebut akan membuat investor terus memantau keamanan serta kenyamanan berusaha di dalam negeri. BKPM menambahkan, stabilitas keamanan sangat ditunggu oleh para investor sebelum mereka merealisasikan investasinya di Tanah Air.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement