Kamis 25 May 2017 22:32 WIB

Kronologi Kapolres Jayapura yang Menjadi Korban Amukan Massa

Rep: Mabruroh/ Red: Indira Rezkisari
Police line
Foto: Wikipedia
Police line

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapolres Jayapura Kota AKBP Tober Sirait dan ajudannya Bripda Nyoman menjadi korban amukan massa di jalan Raya Abepura, Sentani. Peristiwa tersebut terjadi lantaran diduga adanya informasi pembakaran Alkitab sekitar pukul 13.30 WIT.

Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Rikwanto mengatakan peristiwa tersebut bermula dari adanya informasi yang tersebar bahwa ada pembakaran Alkitab dengan barang bekas oleh anggota TNI. Mendengar informasi tersebut masyarakat naik pitam dan berkumpul memblokir jalan di Padang Bulan hingga Marokem 172 Prajawirayapti Jayapura Kota.

"Diduga adanya informasi pembakaran karton dan barang bekas lainnya di bak sampah oleh anggota TNI yang sedang melaksanakan korvei mes yang di tinggalkan oleh pasukan sebelumnya," kata Rikwanto melalui pesan singkat di Jakarta, Kamis (25/5).

Kemudian Kepolres dan Ajudan datang ke lokasi tersebut berusaha untuk melerai massa yang mengamuk. Pada saat itulah lanjut Rikwanto, terjadi penyerangan kepada Kapolres, ajudan dan beberapa anggota lainnya.

 

Akibat pengeroyokan tersebut, Kapolres Jayapura kota mengalami luka pada bagian dada sebelah kiri memar karena lemparan batu dan beberapa luka memar pada bagian badan lainnya. Sedangkan Ajudannya mengalami luka pada pelipis sebelah kiri, hidung retak, punggung mengalami luka sobek dan kini dirawat di Ruang UGD Rumah Sakit Bhayangkara.

"Luka-luka itu didapatkan akibat Kapolres dan ajudan mencoba menghampiri massa di seputaran Makorem 172 Prajawirayapti untuk meredamkan situasi yang terjadi saat itu," ungkapnya.

Selang satu jam kejadian, Kapolda Papua Irjen Boy Rafli Amar dan Kasdam Cenderawasih Brigjen TNI Herman Asaribab langsung turun ke lapangan. Mereka berusaha untuk mendinginkan situasi di beberapa titik di sekitar Padang Bulan Jayapura Kota.

"Sekitar pukul 16.45 WIT akses jalan Abepura – Sentani sudah kembali normal," jelasnya.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement