Ustaz Yusuf Mansur: Berdoalah Seperti Nabi Sulaiman

Rep: Fuji Pratiwi/ Red: Indira Rezkisari

Kamis 25 May 2017 23:13 WIB

Ustaz Yusuf Mansyur berikan tausiah saat membuka Pesona Khazanah Ramadhan 2017 di Islamic Center, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (25/5). Foto: Republika/Tahta Aidilla Ustaz Yusuf Mansyur berikan tausiah saat membuka Pesona Khazanah Ramadhan 2017 di Islamic Center, Mataram, Lombok, Nusa Tenggara Barat, Kamis (25/5).

REPUBLIKA.CO.ID, MATARAM -- Dengan semangat Nabi Sulaiman, Ustaz Yusuf Mansur mengajak umat Islam untuk tidak meremehkan diri sendiri dengan malu bermimpi besar. Sebab, mimpi besar adalah doa dan Allah SWT tidak akan membiarkan doa mereka yang yakin pada Allah SWT.

Ustaz Yusuf Mansur mengawali Tabligh Akbar Pesona Khazanah Ramadhan di Masjid Hubbul Wathan Islamic Center NTB dengan mengajak jamaah membaca Alquran surat Shad ayat 34-35. Dengan izin Allah SWT, Ustaz Yusuf bersyukur bisa berdoa, berpikir, dan beraksi tidak seperti orang biasa, tapi dengan semangat Nabi Sulaiman. ''Mulai hari ini, tidak boleh lagi berdoa yang seadanya,'' kata Ustaz Yusuf, Kamis (25/5).

Jangan lagi berpikir untuk jadi mahasiswa di Madinah atau Mekkah atau Mesir, tapi jadi rektor di Mekkah atau Madinah atau Mesir. Bukan lagi akan kerja di mana, tapi perusahaan mana yang akan dibeli.

Surat Shad ayat 35 ini istimewa karena diucapkan Sulaiman setelah ayat 34. Kalau anak dokter ingin jadi dokter, wajar. Doa ini dibaca bukan pada ayat 31. Kalau Sulaiman membaca doa setelah ayat 30 yang menceritakan Sulaiman adalah putra seorang nabi, mereka yang tidak punya segala dukungan untuk jadi orang mulia terhormat, putus harapan.

''Tapi hebatnya, Allah taruh ayat 35 setelah 34. Setelah Sulaiman kehilangan segalanya. Saat itulah Sulaiman berdoa:  ampuni aku, berikan aku kerajaan yang tidak akan dimiliki siapapun sepeninggalku,'' ungkap Ustaz Yusuf.

Doa itu, kata Ustaz Yusuf, indah sekali. Setelah cerita besar, lalu muncul episode ujian. Sulaiman bukan hanya hilang istana dan kekuasaan, tapi juga hilang kesehatan.

''Saya senang dengan ayat ini. Betapa banyak yang berada dalam posisi ayat 34, dalam posisi gelap, tidak berdoa dengan ayat 35. Dia letih, doanya letih,'' kata Ustaz Yusuf Mansur.

Banyak mereka yang berada di titik terbawah hidup hanya berdoa agar keluar dari titik terendah itu. Tak apa apa miskin, tapi utang lunas. Terkabul utang lunas, tapi tidak punya apa-apa. Padahal, ia punya kesempatan langka meminta Allah melunasi utang dan menjadikan dirinya sebagai jalan melunasi utang 1.000 orang lain.

''Mahal sekali bisa bertemu Allah dalam kondisi sangat berharap dan sangat bersandar. Tapi doa kita, segitu saja. Begitu bertemu Al-Wahab, mintalah sekalian,'' kata Ustaz Yusuf.

Terpopuler