REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Beberapa negara mengeluarkan imbauan perjalanan (travel advice) pascaledakan bom di Terminal Bus Kampung Melayu, Jakarta, Rabu (24/5) malam.
Kedutaan Besar Amerika Serikat di Indonesia melalui laman web resminya yang diakses di Jakarta, Kamis (25/5), meminta seluruh warganya yang berkunjung atau tinggal di Indonesia untuk meninjau kembali rencana bepergian dan mengambil langkah tepat untuk meningkatkan keamanan pribadi mereka, serta selalu berhati-hati di tengah kerumunan besar.
"Warga AS didorong untuk memantau media dan sumber informasi lokal, serta mempertimbangkan informasi terkini dalam rencana dan aktivitas perjalanan pribadi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Pemerintah AS menegaskan bahwa setiap masalah menyangkut keamanan harus ditangani oleh aparat penegak hukum Indonesia yang bertanggungjawab atas keselamatan seluruh warga asing yang berkunjung ke Indonesia.
Selain AS, pemerintah Australia melalui laman resmi kementerian luar negerinya www.smarttraveller.gov.au memberikan status "high degree of caution" atau kewaspadaan tingkat tinggi terkait serangan teroris di Terminal Bus Kampung Melayu.
Level kewaspadaan tingkat tinggi merupakan level kedua dari total empat level dalam tahapan imbauan perjalanan Australia, yang berarti bahwa ada risiko besar di lokasi tertentu yang menjadi tujuan imbauan perjalanan.
Untuk level ini, otoritas Australia tidak melarang warganya pergi ke lokasi itu, namun meminta adanya pantauan khusus terhadap ancaman yang mungkin muncul dan mengambil langkah-langkah pencegahan.
Pemerintah Australia meminta warganya mewaspadai situasi sekitar dan memantau informasi dari media terkait setiap perkembangan yang mungkin berdampak pada keselamatan dan keamanan. "Kami menyarankan anda sangat berhati-hati terutama di Jakarta, Bali, dan Lombok mengingat ancaman serangan teroris yang cukup tinggi," demikian tertulis dalam pernyataan tersebut.
Selain mengimbau warganya untuk waspada terutama pada hari libur Natal dan Tahun Baru, pemerintah Australia juga menyatakan terus menerima informasi yang mengindikasikan bahwa teroris mungkin merencanakan serangan di Indonesia.
"Polisi Indonesia telah menyatakan secara terbuka bahwa tersangka teroris mungkin berusaha menyerang warga Barat sebagai sasaran. Kelompok yang terkait dengan, atau terinspirasi oleh konflik di Suriah dan Irak memiliki motivasi anti-Barat," bunyi imbauan tersebut.
Dua ledakan bom yang terjadi pada Rabu (24/5) malam sekitar pukul 21.00 WIB di Terminal Bus Kampung Melayu telah menewaskan lima orang dan melukai 11 orang lainnya.
Tiga korban tewas merupakan anggota kepolisian, yakni Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Ridho Setiawan, Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Taufan Tsunami dan Brigadir Satu Polisi (Anumerta) Imam Gilang Adinata. Sementara dua lainnya merupakan pelaku bom bunuh diri.