REPUBLIKA.CO.ID, MANCHESTER -- Wali Kota Greater Manchester dari Partai Buruh menyebut pelaku bom bunuh diri di Manchester Arena yang menewaskan 22 orang bukanlah Muslim. Menyalahkan Muslim, kata ia, hanya akan membuat situasi menjadi lebih buruk.
"Pesan yang ingin saya sampaikan, pria ini adalah teroris, bukan Muslim," ujar Andy Burnha, seperti dikutip LBC Radio dan dilansir Breitbart.com, kemarin.
Ia menegaskan, pelaku tidak mewakili komunitas Muslim. "Kita harus terus menyadari perbedaan ini di pikiran kita setiap saat."
Hal yang juga terjadi saat serangan pisau dan mobil di Westminter. Perdana Menteri Theresa May menyebut pelaku tidak mencerminkan Islam.
Namun Haras Rafiq, CEO anti-Ekstremisme dari Quilliam Foundation kurang sepakat dengan pernyataan Burnham. Menurut Rafiq, serangan di Manchester memiliki kaitan dengan interpretasi Islam. Para ekstremis umumnya memiliki paham takfiri.
"Apa yang tidak boleh kita lakukan lagi adalah, berbalik menyangkal dan mengatakan orang ini bukan Muslim. Karena ia menjalankan paham Islam Jihadis, salafi, jihadis Islam yang harus kita cegah."
Baca juga, Pendukung ISIS Rayakan Serangan Bom di Manchester.