REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Transjakarta bekerja sama dengan jajaran TNI dan Kepolisian menempatkan 160 petugas untuk meningkatkan keamanan pelanggan maupun petugas. Itu dilakukan pasca ledakan pada Rabu (24/5) malam, hingga Transjakarta menempatkan dan menambah personil untuk meningkatkan keamanan di fasilitas-fasilitas publik.
Direktur Utama PT Transjakarta, Budi Kaliwono, mengatakan Transjakarta tetap melayani pelanggan seperti biasanya. Meski halte Transjakarta Kampung Melayu berhenti beroperasi pasca peristiwa ledakan bom. "Pelayanan Transjakarta tetap normal," kata dia.
Selain berkoordinasi dengan kepolisian guna menghadirkan situasi aman di masyarakat, Budi mengatakan, Transjakarta juga menempatkan petugas untuk membantu sterilisasi jalur, dalam meningkatkan kelancaran bus Transjakarta yang sedang melayani pelanggan. Kemudian pengamanan di setiap halte dan jalur dilakukan oleh bidang operasional Transjakarta.
Warga DKI Jakarta, khususnya pelanggan Transjakarta, kata dia, tidak perlu khawatir atau merasa takut bepergian atau beraktifitas. Budi menuturkan, Transjakarta tetap menjalankan seluruh 88 rute koridor dan pengumpan, termasuk rute dari Bekasi, Depok, Ciputat, Serpong dan Tangerang.
Terkait pengamanan oleh personel TNI dan Polri, Humas PT Transjakarta, Wibowo, menjelaskan pembagian shifting para personel yang berjada di tiap halte. Ada sekitar dua sampai tiga personel di setiap halte, dan belum dipastikan waktunya hingga kapan para personel TNI dan Polri memberikan pengamanan di halte-halte Busway.
"Memang setiap sarana dan prasarana Transjakarta dijaga petugas keamanan. Kalau dari TNI memang ada kerja sama untuk pengamanan. Kalau kemitraan dengan polisi itu untuk jalur Transjakarta," jelas dia saat dihubungi, Jumat (26/5) sore.
Kemudian, pengoperasian kembali Halte Transjakarta Kampung Melayu pasca ledakan di Terminal Kampung Melayu, Jakarta Timur, diungkapkan Wibowo, masih menunggu pemberitahuan ataupun informasi dari kepolisian.
Untuk rute Kampung Rambutan-Kampung Melayu (Koridor 7) bus Transjakarta tetap melayani. Begitu juga dengan rute Ancol-Kampung Melayu (Koridor 5). Hanya saja, Halte Transjakarta Kampung Melayu yang tidak berhenti untuk menaikkan ataupun menurunkan pelanggan.