Jumat 26 May 2017 16:56 WIB

Bupati Bandung Kecam Bom Bunuh Diri Kampung Melayu

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Angga Indrawan
Tim Inafis membawa sejumlah barang bukti usai penggeledahan rumah salah satu terduga teroris terkait bom Kampung Melayu di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5).
Foto: Antara/Novrian Arbi
Tim Inafis membawa sejumlah barang bukti usai penggeledahan rumah salah satu terduga teroris terkait bom Kampung Melayu di kawasan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (26/5).

REPUBLIKA.CO.ID, SOREANG -- Bupati Bandung, Dadang M Naser mengecam aksi bom bunuh diri yang terjadi di Terminal Kampung Melayu, Rabu malam (24/5). Aksi tersebut dinilai tidak sesuai ajaran Islam dan merupakam tindakan jahat yang tidak bertanggung jawab.

"Itu bukan jihad tapi jahat, agama Islam tidak mengajarkan seperti itu," ujarnya, Jumat (26/5). Menurutnya, tindakan bom bunuh diri mencoreng nama baik Islam dan Islam tidak memaksakan kehendak dengan bertindak jahat.

Dirinya menyayangkan dengan adanya salah seorang terduga pelaku yang terlibat dalam bom bunuh diri Kampung Melayu berinisial AK di Kampung Babakan Sangkuriang Desa/ Kecamatan Dayeuhkolot Kabupaten Bandung, Pemerintah Kabupaten Bandung.

"Kalau ada pendatang baru yang menetap dilingkungannya dan terlihat eksklusif atau tertutup, jangan acuh tapi tanyakan identitasnya," ungkapnya. Selain itu, masyarakat termasuk ormas, LSM dan lainnya harus peduli terhadap lingkungan sekitarnya.

Menurutnya, salah satu antisipasi yang efektif terhadap aksi terorisme, adalah dengan kepedulian masyarakat terhadap lingkungan sekitar. Apabila ada orang baru maka bisa ditanyakan dan mencatat identitas pendatang baru di lingkungannya. 

Selain itu, kegiatan ronda malam sangat efektif sebagai upaya deteksi dini terhadap berbagai ancaman terorisme. "Kami berusaha aktif melakukan operasi yustisi ke rumah-rumah, terutama rumah kontrakan dan kosan," katanya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement