Jumat 26 May 2017 17:47 WIB

Djarot Ungkap 11 Ribu Warga Jakarta Ingin Tinggal di Rusun

Rep: Rahma Sulistya/ Red: Nur Aini
Rumah Susun alias Rusun (ilustrasi)
Foto: Republika/Yogi Ardhi
Rumah Susun alias Rusun (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekitar 11 ribuan warga DKI Jakarta terdata meminta rumah susun pada Pemprov DKI Jakarta dan akhirnya diundi pada Jumat (26/5). Kepastian pemberian rusun tersebut ditentukan berdasarkan kajian dan survei lainnya.

Plt Gubernur DKI Jakarta, Djarot Saiful, mengatakan undian rusun ini untuk normalisasi Sungai Ciliwung. Menurutnya, warga sangat antusias untuk dipindahkan ke Cakung Barat, Jakarta Timur. "Makanya diundi, jadi sudah selesai hari ini. Undian rusun ini kan program pemerintah pusat, dan kalau ini bisa cepat selesai, maka wilayah banjir daerah situ bisa cepat berkurang. Katanya tinggal 13 KK yang masih mikir-mikir, tapi normalisasi tetap jalan terus," kata Djarot di Jakarta, Jumat.

Menurut Djarot, ia selalu menerima keluhan warga yang meminta rusun. Mereka adalah warga yang masih mengontrak, atau warga miskin. Setelah pengundian ini, dia mengungkapkan hanya warga yang berhak bisa mendapat rusun. "Nah, rusun yang kosong kita data, yang minta rusun ini, nanti disurvei, sehingga yang betul-betul tidak mampu baru kita berikan," papar dia.

Bukan hanya rumah susun, Pemrov DKI Jakarta juga akan menyediakan perlindungan memadai kepada warga dan sangat manusiawi. Djarot mengatakan, sejauh ini pemprov tidak pernah menelantarkan warganya. Bahkan saat ini, sedang dibangun rusun di beberapa titik di Jakarta. "Targetnya adalah 10 ribu unit," ujarnya.

Mantan wakil gubernur DKI Jakarta itu, menuturkan sangat berusaha untuk menyediakan tempat hunian yang layak dan manusiawi serta memberikan layanan maksimal untuk warga. "Di Cakung Barat, semua putra putrinya yang masih sekolah, itu langsung otomatis dapat KJP. Lalu satu keluarga langsung dapat BPJS," ujarnya.

Djarot mengatakan tujuan diadakannya undian rusun pada, Jumat (26/5) itu, agar warga dapat langsung melihat kondisi rusun sebelum Ramadhan. Hal ini agar ketika Lebaran, kondisi rusun yang warga tempati sudah bersih dan rapi. Jika ada bocor atau cat luntur, bisa lapor agar langsung bisa langsung diperbaiki.

Rusun tersebut, nantinya boleh diwariskan kepada anak. Namun, rusun tidak boleh disewakan atau dipindahtangankan. "Kalau sampai terjadi, saya mohon maaf kami akan langsung suruh keluar," kata Djarot.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement