Jumat 26 May 2017 23:38 WIB

Carrie Fisher Seharusnya Jadi Pemimpin Force

Carrie Fisher
Foto: EPA
Carrie Fisher

REPUBLIKA.CO.ID, Mendiang Carrie Fisher seharusnya jadi pemimpin force dalam film Star Wars ke-9, sayangnya rencana itu berantakan karena kematian sang aktris. Hal tersebut dikemukakan presiden Lucasfilm Kathleen Kennedy dalam wawancara yang diterbitkan Rabu waktu setempat seperti dikutip dari Reuters

Kennedy mengatakan pada Vanity Fair bahwa Fisher, yang meninggal pada usia 60 akibat serangan jantung Desember silam, sudah menyelesaikan pengambilang gambar untuk film ke-8 The Last Jedi dan berharap karakternya, Jenderal Leia Organa, akan jadi peran utama di Episode IX.

"Setelah selesai syuting, dia memegang saya dan berkata, 'Saya harus jadi yang utama di IX?' karena Harrison (Ford) jadi yang utama di VII dan Mark di VIII. Dia berpikir IX akan jadi filmnya. Tadinya akan seperti itu," kata Kennedy.

Fisher mendulang popularitas sebagai Princess Leia di film Star Wars yang tayang sejak 1977 hingga 1983, bersama Harrison Ford sebagai Han Solo dan Mark Hamill sebagai prajurit Jedi Luke Skywalker. Ford mundur dari serial Star Wars karena karakternya terbunuh di The Force Awakens, versi reboot Star Wars dari trilogi baru besutan Walt Disney Co.

Meski film The Last Jedi yang akan tayang akhir tahun ini masih ditutup rapat-rapat, Vanity Fair mengatakan peran Fisher dalam film itu tidak akan terpengaruh akibat kematiannya, selain dari membuat film itu jadi perpisahan untuk sang aktris sekaligus Princess Leia.

sumber : antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement