REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan, Wiranto mengatakan, aksi teror bom bunuh diri di kawasan Kampung Melayu, Jakarta Timur, dan yang terjadi di Manchester, Inggris, memiliki beberapa persamaan. "Ada kesamaan karakter setiap aksi terorisme di belahan dunia mana pun, termasuk di Kampung Melayu dan juga di Manchester, Inggris," ujar Wiranto, Jumat (26/5).
Wiranto menjelaskan, persamaan pertama yang terlihat dari dua aksi teror tersebut adalah adanya keinginan pelaku untuk mempertontonkan eksistensi mereka kepada publik. "Mereka ingin menunjukkan keberadaan mereka maupun kelompoknya, dengan sasaran membangun satu ideologi baru yang berada di atas negara bangsa," ujar Wiranto.
Wiranto mengatakan, karakterisitik kedua yang serupa adalah adanya harapan dari para pelaku bahwa aksi mereka kelak memakan banyak korban manusia maupun harta benda. "Selanjutnya, pelaku teror ini juga selalu melancarkan aksi mereka pada saat kita lengah. Itu kesamaannya," kata Wiranto.
Menurut dia, dari seluruh persamaan karakter itu, saat ini pihak kepolisian dan aparat lain yang terlibat dalam penanggulangan terorisme telah berhasil mendeteksi pelaku ledakan bom Kampung Melayu yang terjadi pada Rabu (24/5), malam. "Kesimpulan kami, aksi ini bukan 'Lone Wolf', bukan perorangan, tapi ada sebuah jaringan yang terorganisir telah merencanakan pengeboman. Pelaku kasus tersebut, bersama jaringannya, saat ini sedang dikejar pihak kepolisian," kata Wiranto.