Soal Sahur on the Road, Menag: Itu Positif

Rep: Muhyiddin/ Red: Agus Yulianto

Sabtu 27 May 2017 10:52 WIB

Ramadhan on The Road (ilustrasi). Foto: Antara/Zabur Karuru Ramadhan on The Road (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Setiap datangnya Bulan Suci Ramadhan, umat Islam kalangan muda khususnya kerap mengadakan Sahur in the Road (SOTR). Melalui kegiatan itu, mereka akan membagikan makanan sahur kepada kalangan tidak mampu yang hidup di jalanan.

Menteri Agama Lukman Hakim Saifuddin mengatakan, kegiatam rutin tersebut sangat positif, sehingga harus disikapi dengan sangat bijaksana. "Kita menyikapi SOTR itu harus dengan bijak. Dari sisi tertentu itu sisi yang positif karena itu kan cara anak muda. Karena kan sebagian besar yang melakukan anak-anak muda kita," ujar Menteri Lukman di Jakarta, Sabtu (27/5).

Dia menuturkan, melalui SOTR anak muda menunjukkan semangat dalam menyambut datangnya Bulan Suci Ramadhan 1438 Hihriyah. "Mereka menunjukkan ghirah, menunjukkan semangat dalam menyambut bulan suci ini dengab sama-sama melakukan sahur bersama dan biasanya mereka memberikan sahur kepada kalangan yang tidak mampu," ucapnya.

Kendati demikian, menurut dia, SOTR juga harus diantisipasi agar tidak dimanfaatkan oleh pihak-pihak lain, seperti halnya melakukan konvoi beriringan yabg dapat menganggu ketertiban umum dan menganggu lalu lintas.

"Jadi prinsipnya, sisi-sisi positifnya lalu kita jaga. Tapi, akibat dari dampak negatif dari SOTR itu yang harus diminimalisasi sedemikian rupa. Jadi kearifan kita, untuk bagaimana kita bisa memandu anak-anak muda sehingga kemudian tidak melakukan hal-hal yang semestinya," kata politisi PPP ini.

Terpopuler