Sabtu 27 May 2017 17:43 WIB

Seniman Muslim Lahirkan Ruh dan Artistik Baru Seni Gelas

Seni Gelas peradaban Islam
Foto: blogcdn.com
Seni Gelas peradaban Islam

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbicara mengenai sejarah seni pembuatan kaca atau, papar Rubin,  prestasi gemilang yang telah ditorehkan dunia Islam tak bisa dilupakan. Para seniman Muslim telah memberi sumbangan yang begitu besar dalam pembuatan  gelas. Menurut Rubin, para seniman Muslim itu telah menciptakan bentuk dan pola baru dalam teknik pembuatan kaca atau gelas.

Para seniman Muslim telah melahirkan ruh serta semangat artistik baru dan pendekatan seni Islam,” ungkap Rubin. . Stefano Carboni dan Qamar Adamjee dari The Metropolitan Museum of Art dalam tulisannya berjudul Glass from Islamic Lands memaparkan,  dari abad ke-7 hingga 14 M,  produksi gelas didominasi oleh negeri-negeri Islam.

Tak cuma itu, inovasi serta teknologi yang digunakan untuk memproduksi gelas atau kaca di era kekhalifahan begitu sangat tinggi. “Inilah fase yang gemilang dalam seni pembuatan gelas serta kaca,” papar Stefano dan Qamar Adamjee.  Teknik serta teknologi pembuatan gelas yang diciptakan peradaban Islam dapat dipelajari dengan lebih baik  berdasarkan teknik manipulasinya.

Beragam teknik pembuatan  gelas di dunia Islam yang mudah dipelajari itu begitu berpengaruh terhadap dunia Barat. Pada abad ke-17 M, peradaban Barat menyerap beragam teknik pembuatan gelas itu dari peradaban Islam. Sayangnya, setelah menguasai teknik dan teknologi pembuatan kaca atau gelas, peradaban Barat lalu berupaya menyembunyikan pencapaian yang ditotehkan umat Islam.

Sejarah mencatat, sejak abad ke-9 M, seni pembuatan kaca di dunia Islam sudah menemukan bentuknya dan mulai berani tampil beda. Laiknya pembuatan keramik, dekorasi arsitektur dan barang-barang dari kayu,  seni pembuatan gelas pada  era kekuasaan Dinasti Abbasiyah mulai menampakkan rasa serta nilai-nilai seni Islam.

Meski proses imitasi dari gelas Romawi masih berlangsung, namun para seniman Muslim mulai mengembangkan pembuatan kaca serta gelas dengan corak dan gaya artistik yang khas, yakni menonjolkan nilai-nilai keislaman.  Elif Gokcidge dalam tulisannya bertajuk Fragile Beauty Islamic Glass, ciri khas teknik utama pembuatan gelas atau kaca pada periode itu adalah kaca dekorasi relief-cut dengan teknik cold-cut. 

Para seniman Muslim mencoba menampilkan efek cameo (batu  berharga yang latar belakangnya berwarna lain). Selain itu,  gels yang dibuat juga sudah memiliki dua lapis warna berbeda.  Corning Ewer merupakan salah satu gelas cameo yang sangat Indah yang diciptakan para seniman Muslim.

Memasuki abad ke-11 M, barang pecah belah yang berwarna-warni serta dilapisi hiasan mulai nge-trend di dunia Islam. Hiasan dalamgelas pada era itu tak hanya dicetak namun juga sudah dipahat. Motif bunga-bunga serta gambar hewan dan manusia menjadi ciri khas hiasan pada kaca atau gelas di abad itu.

Salah satu pencapaian yang terpenting dalam sejarah pembuatan kaca atau gelas di dunia Islam terjadi pada abad ke-13 M. Kala itu, secara mengejutkan para seniman  pembuat  gelas di Mesir dan Suriah sudah mempu membuat kaca atau dengan dilapisi warna-warna polychrome untuk pertama kalinya.

Pada abad ke-14 M,  terjadi perubahan pada cita rasa artistik kaca atau gelas Islam. Pola serta corak bunga-bunga dan geometrisnya  lebih menonjol. Hal itu sangat tampak dari beragam perabotan pecah-belah yang dihasilkan pada era kekuasaan Dinasti  Mamluk yang berkuasa di wilayah Mesir dan Suriah.  Cita rasa artistik gelas serta kaca yang lebih menonjolkan corak flora dan geometris itu tampak pada lampu gantung, vas bunga, serta botol-botol yang diproduksi saat itu.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement