Sabtu 27 May 2017 18:09 WIB

Pekan Adat Budaya Dayak Barape Sawa III Resmi Dibuka

Pekan budaya adat dayak (ilustrasi)
Foto: Antara/Jessica Helena Wuysang
Pekan budaya adat dayak (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, PONTIANAK -- Pekan adat budaya Dayak Bekati Barape Sawa III resmi dibuka di Bengkayang, Kalimantan Barat. Melalui kegiatan ini diharapkan tersebut diharapkan menjadi wadah yang tepat untuk melestarikan adat budaya setempat.

"Kegiatan ini kita gelar dalam rangka mewujudkan dan melestarikan adat budaya khususnya Bekati yang diharapkan juga terus tumbuh sebagai bagian dari budaya asli Indonesia," ujar Ketua Panitia Pelaksana, Yulius Heri saat dihubungi di Bengkayang, Sabtu.

Yulius menjelaskan, kegiatan yang juga bertujuan untuk membangun kreatifitas muda dan menggali sumber kearifan lokal diisi dengan beberapa rangkaian kegiatan. Seperti karnaval budaya, ritual adat, lomba dan permainan tradisional, lomba dio uma (rumah adat), pangkak gasing, amba, padi, silat, memahat, anyaman dan pembuatan souvenir.

"Lomba seni daerah juga ada yang meliputi lomba lagu daerah, sarangkaant atau bercerita, bujang dara barape sawa, kreasi tari dayak dan pentas seni dari kontingen yang ikut," kata dia.

Ia menyebutkan, untuk peserta diikuti oleh sembilan kontingen kecamatan yaitu kecamatan Bengkayang, Lumar, Sungai Betung, Teriak, Ledo, Sanggau Ledo, Tujuh Belas, Suti Semarang dan Siding.

"Kegiatan acara ini ditopang oleh pendanaan yang resmi bersumber dari dana hibah Pemkab Bengkayang dan bantuan pihak ketiga. Kita bersyukur pada 2017 semua kecamatan ikut ambil bagian dalam perayaan gawai adat barape sawa," kata dia.

Sementara itu Sekretaris Dewan Adat Dayak, Fabianus Are menjelaskan bahwa barape sawa merupakan acara ritual adat dan sebagai sarana untuk menunjukan eksistensi budaya sebagai warga dayak yang beradat dan berbudaya yang diturunkan oleh leluhur.

"Dayak kaya akan budaya dan sebagai rahmat Tuhan Maha Esa. Setiap warga dayak harus dapat mengenal bahasanya sendiri dan ke depan sebagai agenda maka akan diusulkan bahasa dayak masuk dalam mata pelajaran dan minimal pada muatan lokal," harapnya.

Ia mengajak warga dayak untuk terus bersatu padu dan terus memperjuangkan kebesaran dan kelestarian adat budaya.

sumber : Antara
BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement